MANGUPURA, BALIPOST.com – Beberapa hari terakhir, kawasan Bali mengalami angin kencang dan gelombang tinggi. Namun hal ini, memang merupakan hal yang sering terjadi setiap tahunya pada musim angin timur.
Dengan angin yang cukup kencang, tentunya berdampak pada peningkatan tinggi gelombang laut. Yang perlu di atensi adalah di wilayah perairan selatan Bali, seperti di selat Bali bagian selatan, selat Badung, dan Selat Lombok bagian selatan.
Data Balai Besar Meteorologi Klimatologi dam Geofisika (BBMKG) Wilayah III Dempasar, tinggi gelombang laut diprakirakan 2,5 hingga 3 meter. “Angin bertiup dari timur ke tenggara, yang menyebabkan tinggi gelombang cukup ekstrim. Tinggi gelombang yang mencapai 2 meter atau lebih itu sudah diberi peringatan dini, karena kondisi sudah cukup ekstrim,” kata Prakirawan BBMKG, Kadek Setiya Wati dikonfirmasi, Rabu (16/5).
Dikatakannya, angin kencang pada musim kemarau adalah suatu hal yang normal terjadi setiap tahunya. Kecepatan angin saat ini di bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tercatat mencapai 43 km perjam. Kecepatan itu menurutnya masih terbilang normal, namun harus waspada. “Angin kencang pada musim angin timur di Bali adalah hal yang biasa terjadi setiap tahun. Normalnya kecepatan angin 10-40 km. Angin timur terjadi pada April hingga September setiap tahunya,” ujarnya.
Selain angin kencang, memang masih ada kemungkinan terjadi hujan. Karena masih ada masa udara basah sampai pada ketinggian hingga 3.000 meter di atas wilayah Bali. Kondisi ini umumnya terjadi di wilayah Bali bagian barat, tengah, timur, dan sedikit di selatan, namun tidak merata. “Dari analisa pemodelan cuaca, secara umum kondisi cuaca di wilayah Bali umumnya berawan dan berpeluang hujan ringan hingga sedang,” terangnya. (yudi kurnaedi/balipost)
