JAKARTA, BALIPOST.com – Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) AirNav Indonesia menyiapkan berbagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan traffic penerbangan Indonesia sepanjang masa arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. AirNav sendiri memprediksi, lonjakan jumlah penumpang pada masa mudik Lebaran tahun ini mencapai 9-11 persen atau sama dengan tahun lalu.
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, baik dari sisi peralatan, hingga sumber daya manusia yang handal untuk memastikan lalu lintas penerbangan di masa puncak (peak season) arus mudik berjalan dengan lancar. “Tahun 2017 lalu jumlah extra flight 2834 penerbangan. Prediksi tahun ini mudah-mudahan tetap sama. Kami menghindari terjadinya antrian-antrian yang panjang, maka itu jauh-jauh hari kita sudah persiapkan,” ujar Novie saat buka bersama dengan wartawan di Jakarta, Selasa (22/5).
Novie mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan General Manager di 35 bandara besar se-Indonesia untuk melakukan persiapan bersama antisipasi lonjakan penumpang pesawat, yang akan mempengaruhi padatnya traffic penerbangan. “Seluruh GM di 35 bandara besar dilarang cuti dan meninggalkan tempat serta kita melakukan penambahan personil untuk menjaga semua kemungkinan,” kata dia.
Selain itu, lanjut Novie, untuk bandara-bandara yang tidak beroperasi selama 24 jam, pihaknya siap jika memang diperlukan untuk menambah jam operasional guna mengantisipasi terjadinya hal-hal tertentu seperti extra flight ataupun pesawat delay dan hal-hal yang butuh penanganan cepat lainnya. “Kalau bisa kita optimalkan jadwal akan kita lakukan , tapi kalau tidak bisa, kita siap tambah jam operasi,” tuturnya.
Novie menambahkan, AirNav Indonesia memberikan batas waktu bagi maskapai penerbangan yang ingin mengajukan ekstra flight selama periode mudik lebaran, paling lambat tanggal 25 Mei 2018. Dirinya berharap, seluruh maskapai yang beroperasi bisa menyesuaikan dan menyusun rencana extra flight dengan baik agar traffic penerbangan sepanjang peak season bisa berjalan sesuai harapan. “Kita sangat tegas, tidak ada jual beli slot penerbangan. Semua maskapai dilayani secara adil,” pungkasnya. (Nikson/balipost)