SINGARAJA, BALIPOST.com – Arsip statis (peninggalan sejarah) banyak ditemukan di Buleleng. Hal ini menyebabkan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mendorong Pemkab Buleleng membentuk depo arsip nasional.
Bahkan, ANRI berjanji akan memperjuangkan pembentukan depo arsip nasional di Bali Utara yang dijadikan tempat penyimpanan dokumen arsip statis tersebut. Janji itu dikemukakan Kepala ANRI Pusat Dr. Mustari Irawan, M.PA. saat menghadiri Pencanangan Gerakan Nasional Tertib Arsip (GNSTA) Kamis (24/5).
Pencanangan ini dihadiri Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG., Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Buleleng Putu Artawan.
Lebih jauh Mustari mengatakan, Buleleng yang pernah mencatat sejarah sebagai pusat pemerintahan Soenda Ketjil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menyimpan dokumen arsip sejarah pada masa tersebut. Selain itu, sejarah lain adalah orangtua Proklamator Republik Indonesia Ir. Soekarno berasal dari Buleleng.
Sejarah ini juga diastikan menyimpan dokumen arsip yang perlu diwadahi dengan baik. Dengan demikian, upaya ini bukan saja penyelamatan arsip, namun menjadi wahana edukasi kepada siswa, mahasiwa dan kalangan peneliti sejarah untuk mendapat referensi yang mendukung. “Saya yakin di Buleleng masih banyak dokumen arsip statis dan biar ini tidak punah begitu saja, perlu diwadahi dan kemudian bisa dijadikan sumber edukasi bagi siswa dan mahasiswa,” katanya.
Menurut Masturi, perlu dibentuk depo arsip nasional di Buleleng. Ini bisa dilakukan dengan kerjasama antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. “Polanya nanti kerjasama oleh kami dan pemkab. Pada intinya kita memfasilitasi pemkab dalam mengelola dokumen arsip di sini, sesuai prinisp dan kaedah yang sudah dijalankan oleh ANRI Pusat,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG didampingi Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Putu Artawan mengatakan, setiap OPD, kecamatan, desa dan kelurahan di daerahnya sudah melakukan upaya tertib arsip. Ini akan terus digenjot. Pengelolaan arsip itu sendiri sudah memakai sistem komputerisasi, sehingga dokumen arsip itu tersimpan dengan baik dan kalau dibutuhkan sewaktu-waktu akan mudah untuk menemukan. (Mudiarta/balipost)