AMLAPURA, BALIPOST.com – Puluhan orang mengalami luka-luka akibat Bus Adi Jaya yang mengangkut mereka terguling saat menuju Pura Bhur Bwah Swah, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Kamis (7/6) siang.
Pantauan di RSUD Karangasem, satu per satu korban berdatangan sekitar pukul 10.30 wita. Mayoritas mengalami luka serius pada bagian kepala, tangan dan kaki. Situasi demikian membuat seluruh pegawai di IGD RSUD Karangasem cukup panik.
Salah satu korban selamat, Wayan Ginastra, asal Desa Sumberkima, Gerokgak, mengaku kaget dengan kejadian ini. Dia mengaku hendak sembahyang serangkaian hari raya Galungan dan Kuningan.
Ia pun menyebut tidak ada firasat apapun saat berangkat dari rumah hingga sebelum tiba di lokasi pura. “Saat busnya nanjak, rem busnya tak berfungsi,” ujarnya.
Karena rem blong, bus berjalan mundur. Sopir pun dikatakannya banting stir ke kiri. “Busnya keluar jalur jalan. Untung tidak sampai jatuh ke dasar jurang,” ungkap Ginastra.
Informasi terakhir sejak berita ini ditulis, sudah ada 21 orang korban yang dilarikan ke IGD. “Empat korban lain saat ini sedang dirawat di Puskesmas Karangasem II di Seraya Tengah. Mereka disana hanya mengalami luka ringan. Satu korban lagi belum diketahui kondisinya,” kata Direktur RSUD Karangasem, dr. Wayan Suardana.
Rombongan tirtayatra ini, berasal dari Kabupaten Buleleng, khususnya dari Desa Pemuteran,Kecamatan Gerokgak. Menurut Jro Mangku Kembar, pemangku di Pura Bhur Bwah Swah, rombongan ini belum sampai di lokasi pura.
Titik kecelakaan, persis di jalan yang menanjak, sekitar satu kilometer dari lokasi pura. “Memang medannya cukup berat. Kalau belum pernah lewat ke sana pasti kaget. Jalurnya menanjak, sempit, rusak lagi. Sebelumnya, sudah tiga kali ada kejadian begini,” kata Jro Mangku Kembar.
Ada satu korban yang harus dirujuk ke RSUP Sanglah, bernama I Ketut Candra (50) alamat Banjar Dinas Sendang Lapang, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. Satu korban luka berat ini mengalami luka serius pada bagian kepala, hingga tak sadarkan diri. (Bagiarta/balipost)