Halaman rumah warga di Lokapaksa tergenang air karena saluran irigasi tersumbah sampah. (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Saluran irigasi Subak Uma Desa di Dusun Jero Agung, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt sejak sembilan bulan tersumbat sampah. Akibatnya, aliran air terhalang dan ketika volumenya bertambah, air irigasi menggenang pekarangan rumah salah seorang warga Gusti Bagus Susila (45).

Selain mengenangi halaman rumahnya, air irigasi ini juga merembes ke sumur yang sehari-hari digunakan untuk memasak dan konsumsi air minum. Gusti Bagus Susila, Kamis (7/6), mengatakan, air irigasi di sebelah rumahnya itu telah lama menggenang dan meluber ke pekarangan rumahnya.
Selain genangan air di halaman rumah, ia mengaku khawatir karena air irigasi itu merembes masuk ke sumur yang digunakan untuk memasak dan konsumsi air minum. Kondisi ini membuatnya khawatir kalau air sumur yang tadinya layak konsumsi menjadi bercampur dengan air irigasi yang bisa menyebarkan bibit penyakit.

Baca juga:  Kawasan Gunung Batur Potensial untuk Paralayang

Dia dan anggota keluarganya terpaksa meminta air untuk memasak ke rumah kerabatnya. Sedangkan untuk mandi atau mencuci pakaian, tetap menggunakan air sumur kendati bercampur dengan air irigasi sawah. “Setiap hari seperti ini dan kalau air irigasi di sebelah rumah saya bertambah tinggi, airnya juga menggenang ke pekarangan sampai masuk ke sumur. Kalau sudah air masuk ke sumur saya minta air di keluarga. Pernah ibu saya mandi dengan air sumur badannya gatal-gatal mungkin karena air yang masuk ke sumur itu ada bibit penyakit,” katanya.

Baca juga:  Jaring Sampah di Tukad Teba Dikeluhkan Warga

Menurut Susila, sejak irigasi itu tersumbat sampah dirinya sudah berkali-kali melapor baik secara lisan atau bersurat kepada pemerintah desa. Bahkan, dia juga pernah melaporkan kondisi itu kepada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS).

Namun, instansi terkait belum juga memperbaiki saluran itu. Selain tersumbat sampah, permukaan saluran irigasi sudah menyempit karena aktivitas pembangunan rumah penduduk di sepanjang saluran irigasi. “Ini sudah ada sembilan bulan seperti ini dan sudah sering kami melapor ke instansi terkait,” ujarnya.

Menganggapi keluhan warga tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Ketut Suparta Wijaya bersama Camat Seririt Riang Pustaka, dan Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruki Pasca Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Wayan Kasi melihat kondisi di lapangan. Dari pengecekan itu, sebagian dari panjang saluran ini sengaja ditutup menggunakan dak beton untuk kepentingan pembangunan. Selain itu, pendangkalan dan permukaan saluran tersumbat sampah.

Baca juga:  Baru 10 Desa/Kelurahan Miliki TPS3R di Jembrana

Suparta Wijaya mengatakan, saluran irigasi yang tersumbat itu merupakan aset dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.. Itu artinya, kewenangan untuk memperbaiki adalah BWS.

Meskipun demikian, pihaknya bersama Pemerintah Kecamatan Seririt, dan Pemerintah Desa Lokapaksa akan melaporkan kondisi itu ke BWS agar ada upaya perbaikan agar irigasi berfungsi dengan baik. Sebelum itu dilakukan, mulai Senin (11/6), PUPR, BPBD, Kecamatan Seririt, Pemerintah Desa Lokapaksa, subak, dan warga melaksanakan gotong royong membersihkan sampah yang menyumbat irigasi. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *