NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah pemudik baik sepeda motor maupun mobil yang antre di Gilimanuk mengeluhkan fasilitas. Di Parkir Kargo yang menjadi kantong transit mobil atau kendaraan kecil (KK), selain berdebu dan panas, para pemudik kesulitan mendapatkan toilet.
Bahkan salah seorang pemudik sempat hilang lantaran tertinggal arus antrean mobil gara-gara mencari toilet. Selain toilet, para pemudik mengaku diminta membayar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 untuk dituliskan manifest.
Manifest yang berisi data-data penumpang ini diwajibkan oleh pelabuhan pascakapal tenggelam beberapa tahun lalu. Kewajiban yang cukup menguras waktu ini dimanfaatkan oknum-oknum dengan menawarkan bolpoin atau produk yang dijual berikut jasa pengisian manifest. “Ya katanya sekalian manifest diisikan, kami kan tak bawa bolpoin. Bayar Limaribu diluar tiket duapuluh empat ribu,” terang salah satu pemudik bermotor, Deni (30).
Secara umum antisipasi mudik tahun ini lebih lancar. Pada Selasa hingga Rabu atau H-2, ada 46 kapal yang dioperasikan. Jauh lebih banyak dari sebelumnya yang disiagakan 32 kapal.
Dari data yang dihimpun total hingga H-3 atau Rabu pagi penumpang mencapai 307.274 orang, Roda dua 62.458 unit dan mobil 35.766 unit. (Surya Dharma/balipost)