BANGLI, BALIPOST.com – Dalam melayani pelanggan semaksimal mungkin, PDAM Bangli masih terkendala persoalan jaringan distribusi. Saat ini pipa PDAM Bangli kebanyakan telah berumur sehinga sangat rawan kebocoran.
Atas kondisi itu, saat ini PDAM Bangli tengah berupaya melakukan optimalisasi jaringan pipa sehingga pelanggan bisa terlayani dengan maksimal. Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Bangli I Gede Yuliawan.
Yuliawan menjelaskan, saat ini pihaknya belum bisa melayani konsumen secara optimal, lantaran banyak jaringan yang telah tua sehingga sangat rawan kebocoran. Di tengah belum maksimalnya pemasukan PDAM Bangli, ia mengaku terus melakukan perbaikan jaringan pipa. “Kita terus melakukan perbaikan jaringan. Mana yang urgen itu yang kita dahulukan untuk diperbaiki,” ujarnya.
Terkait debit air saat ini, dia mengungkapkan, sejatinya di sejumlah sumber mata air seperti di Tirta Barong dan wilayah Tirta Gamonagan, masih mempunyai sisa debit sekitar 10 meter kubik. Namun karena jaringan yang telah tua, belum semuanya bisa diangkat untuk melayani konsumen. “Kalau semua kita angkat, malahan kita bisa jual air ke Gianyar,” bebernya.
Disinggung terkait pelayanan air di wilayah Kintamani, Yuliawan menegaskan, dari 48 desa yang ada kini baru mampu melayani sejumlah desa. Jadi untuk meningkatkan jangkauan pelayanan, pihaknya akan mengotimalkan air di sumber di Pebini.
Di sisi lain, pihaknya juga akan berupaya mencari sumber tambahan untuk akses pelayanan di desa-desa yang selama ini belum terjangkau. “Kita sejatinya cukup sumber air, hanya saja biaya untuk mengangkat sangat besar. Mengingat harus menggunakan banyak mesin, karena sumber air sangat jauh dan dalam,” pungkasnya. (Eka Parananda/balipost)