TABANAN, BALIPOST.com – Setelah dilaporkan menghilang sejak Rabu (13/6), akhirnya I Gusti Ngurah Putu Kenal (65) warga banjar Bugbugan Kelod, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, berhasil ditemukan Senin (18/6).
Ia ditemukan di sungai kecil bawah bukit tepatnya sebelah barat daya Pura Pucak Bukit Puun. Suasana mistis sempat terjadi saat korban hendak dibawa ke Puskesmas Penebel. Sebelum Gusti Kenal dinaikan ke mobil ambulance, ada warga mengalami kesurupan mengatakan jika korban harus dibawa ke pelinggih bebaturan yang ada di kebun korban yang jaraknya lumayan jauh. Korban langsung digotong warga untuk pelaksanaan upacara di kebun miliknya dan juga dibawakan Gong dari Adat Bugbugan sesuai prosesi adat setempat.
Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya mengatakan, korban pertama kali ditemukan Aiptu Made Suprawan anggota Reskrim Polsek Penebel dengan warga I Wayan Subur’cs (6 orang) sekitar pukul 10.00 wita. “Korban ditemukan tengah duduk diatas batu di sungai kecil yang memang tengah mengering,” ucapnya.
Saat ditemukan kondisi korban baik-baik saja dan bisa diajak bicara. Bahkan saat ditanya mengapa bisa sampai dilokasi tempat ditemukan, Gusti Kenal mengaku jika dirinya diajak berjalan jalan dan diberi makan.
“Mungkin itu niskala, karena usia yang cukup lanjut, dengan lama menghilang, kondisi fisiknya baik-baik saja,” ucapnya.
Sebelumnya, korban diketahui hilang sejak Rabu pagi (13/6) yang awalnya pamitan pergi dari rumah mencari rumput untuk sapi yang dipeliharanya di kebun dibawah bukit Puun.
Hingga akhirnya sampai diketahui hilang karena tidak ada pulang kerumah. masyarakat Banjar Bugbugan Senganan, Polsek Pebebel, Koramil, BNPB Tabanan, Basarnas dan tim Sar Polda Bali pun sudah ikut mengadakan pencarian dilereng bukit Puun disekitar kebun miliknya.
Gusti Kenal selanjutnya di evakuasi dari lokasi ditemukannya tidak jauh dari pemukiman penduduk dengan ditandu oleh warga maupun Basarnas.
Korban dibawah ke Puskesmas 1 Penebel. Dokter mengatakan kondisi Gusti Kenal sehat dan tensi normal, meski perlu dirawat untuk pemulihan. (puspawati/balipost)