Aparat kepolisian mengamankan ODGJ karena meresahkan warga. (BP/istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga Banjar Penida Kelod, Desa/Kecamatan Tembuku, Bangli sempat dibuat ketakutan, Minggu (24/6). Penyebabnya, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Wayan Suardika (47), mengamuk membawa golok dan batang bambu.

Ia diduga mengamuk lantaran kehabisan obat sejak beberapa hari terakhir. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Suardika mulai mengamuk dan meresahkan warga sekitar pukul 11.00. Sejumlah kerabatnya mengungkapkan, dia mengalami gangguan kejiwaan sejak lama.

Baca juga:  Diparkir Berbulan-bulan, Alat Berat Tak Bertuan di Duda Timur Resahkan Warga

Selama ini dia rutin berobat dan memeriksakan kejiwaannya ke RSJP Bangli. “Tetapi sejak beberapa hari obatnya yang biasa dikonsumsi habis dan belum sempat diperiksakan kembali. Kemungkinan itu menyebabkan dia kembali temperamen dan mengamuk,” kata keponakannya, I Wayan Purnama.

Kata Purnama, saat mengamuk, ia membawa golok dan bambu. Ulahnya cukup meresahkan karena berusaha menyerang warga sekitar.

Karena takut, pihak keluarga melaporkan hal itu ke petugas kepolisian. Sejumlah anggota Polsek Tembuku dibantu satu regu pasukan Dalmas Polres Bangli diterjunkan menangkapnya. “Setelah melalui proses yang sangat panjang, hampir sejam, Suardika akhirnya berhasil diamankan petugas dan dilarikan ke RSJP Bangli,” katanya.

Baca juga:  Bupati PAS : Mental Minta Dilayani Harus Dibuang Jauh-jauh

Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengatakan, dia diangkut ke RSJP dengan menggunakan mobil Polsek Tembuku dikawal pasukan Dalmas. Selama ini dikatakan, dia memang mengalami gangguan kejiwaan.

Sementara itu, Kasat Shabara Polres Bangli, AKP Dewa Gede Oka menambahkan, dari penuturan keluarganya, dia sebelumnya memang rutin mengkonsumsi obat. Namun sejak beberapa hari obatnya habis sehingga sakit jiwanya kembali kambuh. “Beberapa warga sempat dilempari bambu. Setelah petugas turun, dia berhasil diamankan dan dibawa ke RSJ,” tandas Dewa Oka. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Tak Adil, Pengenaan Pajak Tinggi di Tengah Pulihnya Pariwisata
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *