GIANYAR, BALIPOST.com – Panwaslu Gianyar mengkategorikan Pilkada di Gumi Seni ini dalam zona rawan sedang. Dari tujuh kecamatan ada tiga kecamatan yang dianggap memiliki potensi gesekan.

Diantaranya kecamatan Sukawati, Gianyar dan Payangan. Tiga kecamatan tersebut juga dianggap kental dengan aroma intimidasi. “Yang paling rawan disini, berisi unsur intimidasi. Maka kami fokus di tiga kecamatan ini,” ungkap Ketua Panwaslu Gianyar I Wayan Hartawan, usai rapat di Mapolres Gianyar, Senin (25/6).

Baca juga:  Stop Mendewakan Pasar Wisman

Tidak hanya itu, kecamatan atau desa yang terdapat tim pemenangan juga menjadi perhatian khusus bagi pihak Panwas Gianyar. Apalagi dalam satu wilayah yang memiliki tim pemenangan dari kedua belah pihak. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengawal proses pemilu di sejumlah desa yang rawan terjadi gesekan,” katanya.

Selain itu I Wayan Hartawan, mengakui masih maraknya potensi kampanye lewat media sosial, yang dilakukan oleh kedua pasangan calon. “Berkenaan dengan itu, kami atensi khusus kampanye melalui medsos. Siapapun itu, untuk tidak melakukan kegiatan kampanye,” ujarnya.

Baca juga:  Amankan Pilkada, Kapolda Bali Tekankan Profesionalisme

Ditanya mengenai pelanggaran yang terjadi sejauh ini, Hartawan mengaku belum menemukan. Namun ia bersama jajaran masih terus melakukan pemantauan.

Bahkan, setiap malam di masa tenang ini, Hartawan mengaku menyebarkan ratusan panitia pengawas yang sudah dilantik untuk memonitor situasi. “Untuk upaya pencegahan setiap malam jajaran kami turun ke lapangan, mencegah hal itu,” terangnya.

Di bagian lain, tim gabungan dari kepolisian, TNI, Kesbangpol Gianyar, Satpol PP Gianyar, Panwas dan KPU melakukan penurunan Alat Peraga Kampanye (APK). Menangapi penurunan ini Hartawan menyatakan APK ini wajib diturunkan selama masa tenang. “Segala yang berbau kampanye tidak boleh lagi dilakukan,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Nasabah Kanca BRI Gianyar Menangkan Hadiah Mobil Honda All New CR-V 1.5 L Prestige Turbo
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *