AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Rabu (27/6) pagi, disambut antusias masyarakat Karangasem. Demikian juga dengan kalangan pejabat. Ketua DPRD Karangasem, Nengah Sumardi, mencoblos di kampung halamannya, di TPS 03 di Banjar Kreteg, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
Usai mencoblos, Sumardi menegaskan siapa pun yang terpilih nanti adalah tokoh terbaik di Bali. Calon yang terpilih memiliki tugas berat untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di Bali, khususnya menggenjot pembangunan infrakstruktur bagi Karangasem. Sumardi datang ke TPS 03 Banjar Kreteg bersama keluarganya, sekitar pukul 09.30 wita.
Ikut juga Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015), Wayan Geredeg. Di TPS ini, masyarakat setempat begitu antusias untuk mencoblos Gubernur dan Wakil Gubernur pilihannya. Mereka sudah berbondong-bondong datang ke TPS ini sejak pagi pukul 07.00 wita.
Usai mencoblos, Sumardi mengatakan sebagai pimpinan lembaga di Karangasem, siapapun nanti yang menjadi pemenang, itulah pilihan rakyat dan menjadi Gubernur harapan masyarakat. Dipundaknyalah, apa yang dicita-citakan untuk kesejahteraan rakyat Bali, diharapkan dapat terwujud. “Ini merupakan hari bersejarah, sehingga pihaknya mengajak untuk lapisan masyarakat menggunakan hak pilihnya. Sebab, inilah yang akan menentukan nasib pembangunan Bali lima tahun ke depan,” katanya.
Khusus Karangasem, pihaknya menggarisbawahi pembangunan infrakstruktur, tentu harus menjadi prioritas utama. Konsep pemerataan yang belum tepat, kini menyebabkan masih terjadinya ketimpangan pembangunan di Bali. Sehingga, menyebabkan Karangasem jauh tertinggal. “Siapapun nanti yang terpilih, mohon Karangasem menjadi perhatian utama. Sebab, masih banyak yang perlu dilakukan di Karangasem, untuk mewujudkan pemerataan pembangunan Bali,” ujar Sumardi.
Salah satunya adalah rencana tembusan akses jalan Prof. Ida Bagus Mantra dari Klungkung menuju Karangasem hingga tembus ke Buleleng. Ini cukup urgen bagi Karangasem, melihat perkembangan Bali saat ini.
Akses infrakstruktur ini menurutnya akan menjawab berbagai persoalan lainnya, seperti pemerataan pembangunan, perkembangan pariwisata Bali maupun penanganan kemiskinan dan lainnya. Rencana akses jalan ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu, sejak era Bupati Karangasem Wayan Geredeg. Bahkan, berkat lobi-lobi Geredeg kala itu, rencana pembangunan ini dikatakan sudah masuk ke dalam Buku Biru Bappenas. Artinya, sudah masuk rencana prioritas dan tinggal menunggu anggaran. Tetapi, sangat disayangkan sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya.
Hal serupa juga disampaikan Wayan Geredeg, saat ditemui usai mencoblos di TPS yang sama. Menurutnya, siapapun Gubernur Bali yang terpilih, dia memikul beban berat mewujudkan pemerataan pembangunan Bali ini.
Dia melihat pemerataan pembangunan Bali ini yang belum tercermin. Dia merasa Karangasem terkesan masih dianaktirikan. Sebab, pemerataan dari sisi infrakstruktur dan pembangunan di segala sektor lainnya, hasil inisiasi Pemprov Bali belum begitu nampak terjadi di Karangasem. “Pembangunan infrakstruktur harus diarahkan ke Karangasem. Tuntaskan rencana-rencana besar yang dulu sudah terbangun untuk Karangasem,” kata Geredeg.
Di Banjar Kreteg ada dua TPS, antara lain TPS 02 dan TPS 03, dengan masing-masing jumlah pemilih sebanyak 154 pemilih dan 311 pemilih. Total di Desa Sibetan ada sebanyak 19 TPS. Seluruh masyarakat setempat menggunakan hak pilihnya dengan antusias. Masyarakat setempat juga berharap Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih nanti, bisa berbuat lebih untuk Karangasem. (Bagiarta/balilpost)