Pengendara sepeda motor melintas di jalan berlumpur yang menghubungkan Desa Tuwed dengan Tukadaya. (BP/ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejak sepekan terakhir warga di sekitar Banjar Berawan Tangi, Desa Tukadaya dan Tuwed mengeluhkan akses jalan yang licin. Jalan aspal yang menuju ke Utara beberapa hari lalu dipenuhi dengan lumpur.

Sehingga saat hujan, jalan yang sebelumnya mulus menjadi licin setelah diguyur hujan. Hal tersebut menjadikan jalan tersebut mirip dengan jalan yang belum diaspal. Apalagi saat hujan, tanah yang berjatuhan dari pengerukan saluran irigasi itu menjadi lumpur.

Dari informasi warga yang ditemui Rabu (27/6), tanah yang berserakan di jalan tersebut tanah yang dipindahkan dari lokasi pengerukan menuju lahan di sebelah Utara. Di sepanjang jalan aspal yang dilalui truk untuk mengangkut material kerukan itu berserakan tanah.

Baca juga:  Bali United Petik Poin Penuh

Sayangnya selama beberapa hari saat pemindahan tanah tersebut tidak dibersihkan atau disiram. Sehingga membuat tanah di beberapa titik  jalan aspal diselimuti tanah.

Kondisinya jalan menjadi licin, apalagi saat hujan belakangan ini turun. “Memang hanya beberapa meter berserakan, tapi kenapa tidak disemprot. Sekarang masih ini sisanya masih menyelimuti jalan,” terang salah seorang warga yang ditemui.

Dari informasi, ternyata tanah tersebut berasal dari salah satu proyek irigasi dari Subak Sang Hyang Cerik. Salah satu jaringan irigasi yang berada di Barat jalan dilebarkan sehingga tanahnya dikeruk. Tanah hasil kerukan itulah dipindahkan ke lahan lain yang jaraknya sekitar 100 meter.

Baca juga:  Sebulan Ini, BPBD Buleleng Fokus Pangkas Pohon Perindang

Semestinya pihak rekanan melakukan pembersihan jalan tersebut.  Tidak hanya sekedar memindahkan lantas berdampak pada kepentingan umum masyarakat.

Perbekel Tuwed, Gede Coblos Mudiana, dikonfirmasi mengaku belum menerima adanya keluhan tersebut. Namun memang di lokasi tersebut ada perbaikan irigasi dari Provinsi untuk di tiga desa, termasuk di Tuwed. “Itu proyek dari Provinsi, memang sebelumnya ada sosialisasi untuk perbaikan irigasi yang mengaliri Subak Tuwed dan Berawantangi,” terangnya.

Baca juga:  Masyarakat Diminta Antisipasi Kemacetan saat Bali International Airshow 2024

Perbaikan itu diantaranya pendangkalan saluran dan pemasangan senderan saluran air. Namun terkait tanah yang  dikeruk lantas dipindahkan ke tempat lain itu pihaknya belum mengetahuinya. “Kalau itu belum ada laporan warga,” tandas Mudiana. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *