Perusda BMB sedang mengecek kondisi panel yang tertutup abu dan pasir. (BP/ina)

 

BANGLI, BALIPOST.com – Erupsi Gunung Agung yang terjadi Senin (2/7) mengakibatkan ribuan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Dusun Bangklet, Desa Kayubuhi, Bangli tertutup pasir dan abu. Tebalnya material abu dan pasir yang menutup panel listrik, dikhawatirkan berpengaruh terhadap produksi listrik di PLTS. Untuk membersihkan abu dan pasir yang menempel, pihak Perusda BMB akan mendatangkan tenaga operator khusus yang telah terlatih.

Berdasarkan pantauan Selasa (3/7), kondisi panel PLTS terlihat kotor tertutup abu dan pasir. Material abu dan pasir yang menempel tampak cukup tebal. Petugas PLTS Bangklet, Nengah Cahyadi mengatakan hujan abu sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Sedangkan hujan pasir terjadi sejak Senin malam.

Baca juga:  Karena Ini, Disparbud Bangli Ogah Ngantor di Pasar Seni Geopark

Cahyadi mengatakan, kondisi panel yang tertutup abu dan pasir dapat berdampak pada menurunnya produksi listrik PLTS hingga lima puluh persen. Sebab dengan tertutup abu dan pasir, panel tidak bisa menyerap tenaga surya dengan maksimal.

Wayan Yusdiantara, petugas lainnnya menambahkan untuk membersihkan panel listrik PLTS tidak bisa dilakukan langsung dengan cara mengelap abu dan pasir. Sebab hal itu akan dapat menyebabkan permukaan panel rusak dan lecet. Dikatakan Yusdiantara, untuk membersihkannya harus dilakukan dengan cara disiram menggunakan air. Hanya saja, saat ini pembersihan belum bisa dilakukan lantaran pasokan air ke wilayah setempat mati sejak beberapa hari lalu.

Baca juga:  Indonesia Butuh Ribuan Triliun untuk Sediakan EBT

Dikonfirmasi terpisah Direktur Perusda BMB Gusti Gede Satria Wira Tenaya mengatakan material abu dan pasir yang kini menutup panel listrik di PLTS tentunya berpengaruh terhadap penurunan produksi listrik. Hanya saja dirinya tidak bisa menyebutkan secara pasti berapa besar penurunannya. “Akhir bulan baru bisa kita ketahui,” ujarnya.

Terkait kondisi panel saat ini, Gusti Satria mengaku pihaknya kini masih terus memantaunya. Rencananya pada minggu depan pihaknya akan mendatangkan operator khusus dari Bandung yang sudah terlatih untuk mengecek sekaligus membersihkan abu dan pasir pada panel PLTS.  “Pembersihan tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena bisa rusak panelnya,” jelasnya. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  Ini, Proyeksi BI untuk Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2021
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *