JAKARTA, BALIPOST.com – Hingga saat ini, status Gunung Agung, Bali masih tetap Siaga (level III). Gunung aktif yang terletak di Karangasem ini diketahui kembali erupsi pada Senin (2/7) pukul 21.04 Wita. Letusan diketahui disertai lontaran lava pijar yang menyebabkan kebakaran di sekitar puncak dan lereng Gunung.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan kesiapan pemerintah dalam menangani erupsi Gunung Agung kali ini, karena erupsi serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu. “Itu sudah bukan hal yang baru, beberapa bulan lalu disiapkan tempat penampungan, makanan, air. Itu kalau timbul lagi maka akan kembali lagi seperti itu,” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (3/7).
Menurut mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini, erupsi yang terjadi beberapa hari lalu itu merupakan peristiwa alamiah dan sudah terjadi sebelumnya, dan bukan hanya dialami masyarakat Bali saja. Oleh karena itu, ia meyakini institusi terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Badan SAR Nasional (Basarnas) juga telah mengetahui dan memahami dalam menangani korban bencana alam tersebut. “Ada BNPB, ada Basarnas, ada (pemerintah) daerah mereka sudah tahu tugasnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo meminta BNPB untuk melakukan penyisiran lokasi, guna mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar Gunung Agung. Untuk itu, ia meminta Komisi VIII DPR mendorong BNPB berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bali untuk terus melakukan penyisiran lokasi serta melakukan evakuasi warga yang terdampak erupsi.
Kementerian Sosial (Kemensos) untuk segera memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar, baik tenda kebutuhan pangan, sandang, kebutuhan anak dan bayi, obat-obatan serta memberikan pelayanan dukungan psikososial untuk korban terdampak. Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) selaku intitusi terkait diminta selalu mengupdate dan memberikan informasi kepada warga tentang situasi dan kondisi status terkini Gunung Agung secara berkala.
Masyarakat Bali dan pengunjung/wisatawan juga diminta tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung, untuk mewaspadai potensi bahaya lainnya serta diimbau untuk tidak keluar dari wilayah Kabupaten Karangasem dan tetap berada di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) II agar memudahkan petugas dalam melakukan penanganan pengungsi. “Saya mengimbau masyarakat Bali agar memanfaatkan semua informasi terkait status terkini dari lembaga resmi PVMBG dan untuk selalu waspada, tetap tenang, selalu mengikuti arahan dari petugas serta jangan terpancing pada isu-isu yang menyesatkan,” tegasnya. (Hardianto/balipost)