Drama Turgi akan dipentaskan perdana Sabtu (14/7). (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Drama Turgi yang merupakan gabungan sekeha teruana 11 banjar di wilayah dinas Desa Tegallalang akan dipentaskan perdana, Sabtu (14/7). Pementasan dipusatkan di Wantilan Pura Dalem Kangin, Tegallalang. Drama Turgi akan mengambil lakon Tanggeh.

“Ini merupakan bentuk kreasi dan bukti terjadinya pewarisan budaya di kalangan generasi muda. Setelah melalui proses panjang, perwakilan 11 banjar bersepakat membentuk tim kesenian yang kami beri nama “Cilpa Kucara Jenggala.” Tim ini berada di bawah naungan Karang Taruna Yowana Kucara Jenggala,” jelas Ketua Tim Kesenian Remaja Tegallalang Tubagus Dananjaya, Jumat (13/7).

Ia berharap pementasan dan kolaborasi generasi muda dalam berkesenian ini  bisa menjadi karya nyata pemuda dalam pengembangan sumber daya manusia di Desa Tegallalang.  Ia mengatakan kesenian merupakan sarana bagi setiap orang untuk mengekpresikan diri guna mencari jati diri sebagai orang Bali.

Baca juga:  Sosialisasi dan Bimbingan Pengisian SIINas, Tingkatkan Daya Saing IKM

Dalam setiap pengekpresian kesenian membuat orang menjadi sadar dari mana asal mereka, untuk apa mereka hidup dan kemana langkah mereka selanjutnya. Dengan demikian orang Bali tidak bingung akan jati diri mereka dan tidak tergerus pada kebudayaan barat yang bersifat negatif.

Apalagi dengan perkembangan teknologi yang tidak dapat kita bendung, informasi bersifat positif maupun negatif dengan bebas masuk kepada setiap remaja. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana ini mengatakan kesenian inilah sebagai bentuk ekspresi positif untuk penyaluran energi anak muda yang begitu besar. Bukan dengan cara dugem, minum-minum, atapun acara yang tak karuan. Namun dengan berkesenian melahirkan suatu karya itulah energi anak muda sesungguhnya.

Baca juga:  KPPS TPS 09 Sumerta Kelod Perempuan Semua

Kepala desa Tegallalang Dewa Rai Sutrisna mengakui pewarisan budaya haruslah dilakukan secara berkeseinambungan. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan generasi muda di setiap banjar yang memiliki dasar seni untuk menjadi satu tim kesenian remaja Desa Tegallalang. “Saya mengapresiasi aktivitas generasi muda untuk pewarisan budaya. Dengan cara ini mereka juga berkomunikasi dan menjalin kebersamaan,” ujarnya.

Adapun pendukung pementasan drama Turgi ini, sebagai Ketua Tim Kesenian Remaja Tegallalang adalah Tubagus Dananjaya dengan masing-masing anggota: Banjar Tegallalang diwakili Tubagus dan I Made Pasek Satya Bhuana, Banjar Gagah diwakili I Ketut Kartiawan dan I Kadek Adi Wiguna, Banjar Pejengaji diwakili Ni Luh Yunita Antari, Komang Novita Rohani dan I Putu Darma Putra, Banjar Triwangsa diwakili Ida Ayu Gede Siska Noviantari SM, Banjar Tegal diwakili I Kadek Andi Marta, Banjar Tengah Putu Harta Wiguna, Ni Made Ninik Febriani dan Pande Wayan Tonjaya Putra, Banjar Penusuan diwakili Pande Made Widia, Ni Kadek Vera Sukeriyani dan I Made Gede Yoga Wedana, Banjar Sapat diwaliki I Putu Agus Andika D, Banjar Gentong diwakili Ni Luh Nita Suwitri, Banjar Abangan diwakili I Wayan Gede Durmandita dan I Wayan Wira Yerdi Piana, Banjar Kelabang Moding diwakili I Made Bawa Widnyana dan Ni Wayan Widi Sukma. (kmb/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Abangsongan Lestarikan Tari Gandrung Pingit
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *