AMLAPURA, BALIPOST.com – Pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Padangbai memutuskan menghentikan aktivitas penyeberangan fast boat menuju Pulau Gili Trawangan, Lombok Utara. Penghentian aktivitas penyeberangan pariwisata itu akan diberlakukan selama dua hari mulai Kamis (19/7) hari ini sampai Jumat (20/7).
Potensi terjadinya cuaca buruk di Selat Lombok menjadi alasan utama penghentian tersebut. ‘’Penghentian bersifat semantara, mengikuti rekomendasi yang kita terima dari BMKG Denpasar,’’ ungkap KSOP Pelabuhan Padangbai, I Made Sudarma, Rabu (18/7).
Berdasarkan prakiraan cuaca yang diterima dari BMKB, selama dua hari tersebut kecepatan anggin di Selat Lombok diperkirakan mencapai 20 knot. Kondisi cuaca yang seperti itu berpotensi memicu gelombang tinggi. ‘’Penghentian aktivitas penyeberangan otomatis diikuti penutupan dermaga rakyat. Penutupan demi keamanan dan keselamatan pelayaran,’’ jelas Sudarma.
Meski rekomendasi penghentian aktivitas penyeberangan baru belaku mulai hari ini, pihak otoritas Pelabuhan Padangbai sudah melakukan langkah antisipasi sejak awal. Kemarin keberangkatan dari dermaga rakyat Padangbai hanya dilakukan pagi hari, siang penyeberangan dihentikan. Selain berkoordinasi dengan BMKG, otoritas pelabuhan juga minta setiap awak fast boat kondisi cuaca terkini. ‘’Yang berangkat pagi kemarin kita minta memvideokan kondisi di tengah perairan,’’ katanya.
Sampai siang kemarin kondisi perairan Selat Lombok, menurut Sudarma, relatif tenang. Namun demikian pihaknya tidak mau ambil resiko dan tetap akan melaksanakan rekomendasi BMKG. Untuk sementara penutupan aktivitas penyeberangan hanya berlaku untuk fast boat, sedangkan penyeberangan feri Padangbai-Lembar, Lombok, dibuk seperti biasa. (kmb/balipost)