Para seniman yang menerima Penghargaan Pengabdi Seni 2018 saat melakukan gladi sebelum pentas di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) ke – 40 akan di isi pula dengan pemberian penghargaan bagi 11 pengabdi seni di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Kamis malam (19/7).

Penerima penghargaan ini adalah para seniman yang telah lama berkiprah mempertahankan dan mengembangkan seni budaya Bali. Ada seniman sastra, seniman tari, seniman karawitan, dan seniman seni pedalangan. “Tahun ini kita berikan 11, masing-masing kabupaten/kota ada 1 kecuali Gianyar 2 dan ada memang seniman Bali yang berdomisili di Jakarta satu, yang disana mengabdi, mengembangkan sanggar,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Dewa Putu Beratha dikonfirmasi, Kamis (19/7).

Baca juga:  Setelah Berlangsung Alot, Ini Keputusan Denpasar Soal Pawai Ogoh-ogoh

Tahun ini, kata Beratha, para penerima penghargaan pengabdi seni didaulat untuk pentas sesuai dengan keahliannya usai menerima penghargaan. Secara umum, cerita yang diangkat mengenai terbakarnya hutan kandawa dalam Adiparwa. Cerita ini dipilih untuk menyesuaikan dengan tema PKB “Teja Dharmaning Kauripan (Api Spirit Penciptaan)”.

Kesebelas penerima penghargaan dikatakan sangat menikmati dan bangga bisa sekaligus terlibat memeriahkan PKB. “Mereka sudah berpengalaman dan sudah mendekati maestro, biarpun umur mereka rata-rata diatas 50 tahun tapi kita lihat semangatnya luar biasa,” imbuhnya.

Beratha menambahkan, penghargaan yang diberikan kepada para seniman adalah piagam dan uang masing-masing Rp 10 juta. Namun, esensi dari pemberian penghargaan ini bukan semata-mata nilai uang yang diberikan. Namun, penghormatan dan pengakuan terhadap jasa-jasa mereka agar dapat diketahui dan diteladani generasi muda Bali. Dengan demikian, tujuan utama yaitu keberlanjutan seni budaya Bali dapat tercapai.

Baca juga:  Berawal dari Persahabatan, Kolaborasi Bali dan Thailand Tampilkan Epos Mahabharata

“Di era kemajuan IPTEK dan keterbukaan informasi saat ini, kesenian dan kebudayaan Bali tetap eksis, bahkan masuk dalam list Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Ini artinya, seni dan budaya Bali sudah diakui secara internasional. Semuanya tidak lepas dari peran masyarakat Bali terutama pengabdian seniman yang menganggap seni sebagai suatu persembahan,” jelasnya.

Sementara itu, 11 penerima penghargaan pengabdi seni 2018 adalah I Gede Begug Mahardika (seniman sastra dan budayawan/Buleleng), Ni Wayan Latri (seniman seni tari arja/Gianyar), I Ketut Muka (seniman seni pedalangan/Gianyar), I Gusti Made Raka Bawa (seniman seni pedalangan/Badung), I Gusti Bagus Adi Perbawa (seniman karawitan/Jakarta), I Gusti Ngurah Sueka (seniman tari/Karangasem), Ni Ketut Yuliasih (seniman tari/Denpasar), I Ketut Susila (seniman tari/Jembrana), Jero Km. Gde Urip Tribhuana (seniman tari/Bangli), I Ketut Sudiarta (seniman sastra Bali/Klungkung), dan I Made Wardana (seniman karawitan/Tabanan). (rindra/balipost)

Baca juga:  Ombak Besar Terjang Rumah Warga hingga Lahan Petani Garam
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *