Petugas kepolisian saat memeriksa kondisi korban gantung diri. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Diduga putus asa lantaran sakit sarafnya tak kunjung sembuh, seorang ibu rumah tangga di Desa Sekardadi, Kintamani, memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban Ni Nyoman Karbi (55) ditemukan tewas gantung diri di garase rumahnya, Minggu (22/7) pagi.

Sebelumnya, korban sempat melakukan aksi percobaan bunuh diri dengan meminum racun namun berhasil digagalkan anaknya.

Kasus gantung diri yang dilakukan korban Nyoman Karbi, pertamakali diketahui menantu korban Wayan Marianis sekitar pukul 06.00 wita. Ketika itu saksi hendak mengambil kayu bakar di sebelah garase. Saat menengok ke TKP, saksi terkejut mendapati mertuannya dalam posisi tergantung di kayu plafon garase mobil korban.

Baca juga:  Tenaga Kontrak Pemkab Diringkus Terlibat Kasus Narkoba

Beberapa anggota keluarga lainnya yang mengetahui kejadian itu langsung menurunkan berupaya mayat korban untuk diberikan pertolongan. Namun nahas, saat hendak ditolong korban sudah tidak bernyawa. Oleh pihak keluarga, peristiwa itupun lantas dilaporkan ke Polsek Kintamani.

Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, menindaklanjuti adanya laporan tersebut, personil Polsek Kintamani langsung meluncur ke rumah korban untuk melakukan olah TKP.

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar jenasah yang dilakukan polisi dibantu petugas medis puskesmas setempat, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi hanya menemukan adanya tanda-tanda umum korban meninggal akibat gantung diri seperti luka bekas jerat dan lebam pada leher. “Diperkirakan korban meninggal 3 jam sebelum pemeriksaan,” ujarnya.

Baca juga:  Sehari Sebelumnya Nonton Pertunjukan PKB, Siswi SMA Ditemukan Meninggal

Mengenai motif korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sulhadi mengatakan diduga akibat depresi sakit saraf yang dideritnya tak kunjung sembuh. Berdasarkan hasil interogasi pihak keluarga, diketahui bahwa sebelum meninggal korban sering mengeluhkan sakit saraf yang dideritanya sejak setahun terakhir.

“Sekitar enam bulan lalu, korban sempat melakukan melakukan percobaan bunuh diri dengan cara minum racun namun digagalkan oleh anak korban. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, kuat dugaan korban bunuh diri lantaran putus asa dengan sakit saraf yang dideritanya,” jelas Sulhadi. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  Harga Elpiji Naik 100 Persen, Pengusaha Restoran di Kintamani Mengeluh
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *