Sejumlah alat berat digunakan untuk merampungkan proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sedikitnya ada tiga proyek strategis yang kini dilaksanakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII di Bali. Dua proyek diantaranya bahkan sudah mendekati rampung, yakni pembangunan underpass tugu Ngurah Rai dan proyek pelebaran Jalan Imam Bonjol di atas Tukad Teba.

“Underpass tugu Ngurah Rai sampai dengan sekarang progresnya 88 persen. Sesuai jadwal berakhir 20 Oktober, karena ini kepentingannya untuk IMF, kami target berakhir 31 Agustus. Hampir maju 50 hari,” ujar Kepala BBPJN Wilayah VIII, I Ketut Dharmawahana di Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Selasa (24/7).

Baca juga:  Konflik Iran-Israel, Pelaku Pariwisata Khawatirkan Dampaknya saat "Summer Holiday"

Menurutnya, underpass kini hanya tinggal finishing. Selain itu, patung Ngurah Rai juga diganti dari segi bentuk dan tinggi.

Penggantian ini sudah meminta izin terlebih dulu kepada pihak keluarga. Tinggi patung ditambah 60 cm karena yang ada sekarang tenggelam oleh bendera. “Sekarang kita naikkan 60 cm dengan posisi seperti yang di bandara, beristirahat. Sekarang kan memegang pistol. Patung yang lama akan diambil oleh keluarga beliau,” jelasnya.

Baca juga:  Tampilkan Pagelaran Kolosal, Yuk Saksikan "Pelangi di Negeri Bhinneka Kertaraharja" di Ardha Candra

Untuk proyek Tukad Teba, lanjutnya, progressnya sudah 47 persen. Akan berakhir 31 Desember mendatang.

Sementara untuk shortcut yang sedang proses lelang adalah shortcut 5-6 di Yeh Ketipat. Di lokasi itu kini terdapat hampir 15 tikungan. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan geometrik, sehingga hanya tinggal 5 tikungan saja.

Proses pembebasan lahan untuk perbaikan geometrik dilakukan sharing dengan Pemkab Buleleng. Shortcut akan mempersingkat waktu tempuh dari 5 menit menjadi 2-2,5 menit dengan kecepatan 40 km/jam.

Baca juga:  Bali Terkesan "Diobral" di Tiongkok, Ini Reaksi Gubernur Koster

Fisik dari proyek multiyears ini ditarget rampung akhir 2019 mendatang. “Kami akan buat yang baru dengan ada 1 jembatan, kurang lebih bentangnya 200 meteran. Mudah-mudahan yang ke Singaraja nanti bisa lebih nyaman,” jelasnya.

Ditambahkan, pihaknya juga akan memperjuangkan pembangunan shortcut 3-4 di Bedugul. Pemda akan digandeng untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat. Mengingat, kawasan itu disaat libur tergolong padat. Keberadaan shortcut diharapkan bisa memotong kemacetan menuju Kebun Raya Bedugul. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *