GIANYAR, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem dengan ombak besar, masih melanda kawasan pantai di Kabupaten Ginyar, Rabu (25/7). Seperti di pesisir Pantai Lebih, sejumlah warung makan sempat terendam aibat besarnya ombak.

Kondisi ini pun menggangu aktivitas warga yang berjualan di lokasi tersebut. Pantauan Rabu siang nampak genangan air memenuhi kawasan parkir pada Objek Wisata Pantai Lebih. Sejumlah warung makan di lokasi tersebut juga terendam air.

Kondisi serupa nampak terlihat hingga ke trafik light simpang Bay Pass I.B. Mantra Desa Lebih, Kecamatan Gianyar. Koordinator Balawista Pos III Pantai Lebih, Nyoman Wanta mengatakan ombak tinggi sudah terpantau sejak Rabu pagi sekitar pukul 06.00 wita.

Baca juga:  Banjir dan Cuaca Ekstrem Dominasi Bencana Alam di Indonesia

Gelombang tersebut dengan ketinggian sekitar lima hingga enam meter. Puncak gelombang tinggi terjadi sektiar pukul 10.00 wita. “Puncaknya jam segitu, jadi gelombang besar seperti ini memang terjadi cukup lama,” katanya.

Gelombang tinggi yang menerjang kawasan parkir objek wisata lebih ini, langsung merendam sejumlah restoran yang yang ada di kawasan tersebut. Sejumlah perahu tradisional yang sebelumnya di pinggir pantai juga terseret ke area parkir. “Karena air besar sampai ke simpang di depan, kalau di sini banyak warung makan yang terendam,” kata pria yang juga nelayan Desa Lebih ini.

Baca juga:  Terjun ke Penjualan Online, Produk Bumda Tabanan Mulai Dikirim ke Luar Bali

Gelombang tinggi juga menghambat aktivitas sejumlah warga yang hendak melakukan upacara melasti di Pantai Lebih. Akhirnya pelaksanaan upacara dialihkan ke pantai lain, seperti Pantai Masceti. “Pengunjung yang lain juga terggangu aktivitasnya, tidak bisa masuk karena area parkir digenangi air tinggi, tentunya pedagang di sini juga tidak bisa jualan, sampai airnya surut,” katanya.

Diakui pula gelombang tinggi sudah terjadi sejak 16 Juli. Akibat kondisi ini sejumlah nelayan tidak bisa melaut. Kondisi ini pun diperkirakan masih berlangsung hingga minggu depan. “Jadi sudah cukup lama nelayan tidak bisa melaut,” tandasnya.

Baca juga:  Tergerus Abrasi, Pantai Kuta Segera Dikonservasi

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar A.A. Gde Oka Digjaya mengatakan pihaknya sudah berkeliling melakukan monitoring. Diketahui gelombang tinggi menerjang hampir seluruh kawasan pantai di Gianyar. “Seperti kita sampaikan sebelumnya, saat ini memang masih berlangsung gelombang tinggi,” katanya.

Pejabat yang akrab disapa Gung Digjaya ini mengatakan kondisi tersebut juga sudah menerjang sejumlah tempat usaha milik warga, khususnya sejumlah rumah makan yang ada di pinggir pantai. “Pasti itu diterjang, tapi hingga Rabu sore ini belum ada laporan gelombang memicu kerusakan bangunan,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *