Polisi melakukan pengecekan temuan kerangka manusia di Pantai Lembeng. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sejumlah pekerja restoran menemukan tulang belulang di pinggir Pantai Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati pada Rabu (25/7) sore. Penemuan ini diketahui saat melakukan penggalian pasir, untuk senderan penahan abrasi.

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu Gusti Winangun, menyatakan pihak restoran awalnya hendak menggali pasir yang akan digunakan senderan di depan restoran pada Rabu sore sekitar pukul 16.00 wita.

Baca juga:  Sasar Rumah Kos, Tim Yustisi Tabanan Jaring 14 Duktang Tanpa KTP

Penggalian ini dilakukan untuk membangun senderan, mengantisipasi kembalinya ombak besar mengikis tepi pantai. “Pekerja menggali pasir dengan kedalaman 20 cm, ini merasa kaget tiba-tiba ada tulang belulang yang tertanam dalam pasir,” ujar Winangun.

Terkejut dengan temuan ink pekerja lantas melapor ke polisi. Petugas yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyimpulkan jika tulang belulang muncul akibat gelombang tinggi, hingga memicu abrasi.

Baca juga:  Demo Tolak Omnibus Law, Polisi Ingatkan Prokes

Apalagi diketahui air laut dalam keadaan pasang sampai masuk ke areal restoran. Adapun tulang itu memiliki panjang kurang lebih 153 cm. Saat ditemukan, posisi kerangka manusia tersebut mengarah ke timur. “Saat ditemukan tulang dalam keadaan kering,” ungkapnya.

Menurut keterangan dari salah satu warga Lembeng, I Wayan Turun, bahwa bahwa di areal lokasi penemuan tulang belulang merupakan kuburan dari orang-orang yang meninggal dunia karena sakit lepra. Tulang itu diduga milik warga asal Banjar Luglug yang bernama Lungit. “Dikubur di areal ini sekitar 70 tahun yang lalu karena sakit lepra,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Arus Petikemas di Pelabuhan Benoa Cenderung Stabil
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *