Akibat gelombang tinggi, Manajemen DTW Tanah Lot menutup akses jalan menuju pantai. (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Gelombang laut yang tinggi menghancurkan warung-warung di pesisir pantai yang ada di Tabanan. Karena gelombang tinggi ini pula, Daerah Tarik Wisata (DTW Tanah Lot) menutup akses menuju pantai. Penutupan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan wisatawan saat berkunjung ke DTW Tanah Lot.

Manager DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Jumat (26/7) mengatakan penutupan akses menuju pantai ini dikarenakan gelombang tinggi yang bisa mencapai enam meter. ‘’Kita memasang pembatas dan menutup akses menuju pantai untuk keselamatan pengunjung,’’ ujarnya.

Baca juga:  Cuti Bersama, Pelayanan Samsat Tetap Buka

Penutupan akses menuju pantai tersebut dilakukan dari timur hingga barat atau dikawasan Surya Mandala. Toya menjelaskan kondisi laut saat ini gelombangnya cukup tinggi. Bahkan air laut sampai naik hingga ke Pura Pesimpangan atau sekitar 15 meter di utara Pura Luhur Tanah Lot.

Selain menutup akses, langkah lain untuk menjaga keselamatan pengunjung, pihak manajemen menyiagakan 20 personil lifegurad yang berjaga di bibit pantai. Menurut Toya, gelombang tinggi yang terjadi saat ini memang fenomena tahunan. ‘’Setiap tahun memang selalu terjadi gelombang tinggi. Pihak BMKG juga sudah memberikan informasi mengenai gelombang tinggi ini. Kondisi ini akan berlangsung hingga akhir Juli,’’ ujarnya.

Baca juga:  ACJN Rambut Siwi, Habiskan Puluhan Miliar Rupiah Tak Dimanfaatkan Maksimal

Meski gelombang sedang tinggi dan akses menuju ke pantai ditutup, tidak menyurutkan minta wisatawan untuk datang berkunjung ke DTW Tanah Lot. Menurut Toya, meski akses menuju panai ditutup, wisatawan tidak melakukan protes dan sepertinya maklum karena penutupan dilakukan untuk keselamatan mereka selama berkunjung.

Jika dilihat dari data kunjungan selama bulan Juli, hingga tanggal 25 kunjungan mencapai 270.706 kunjungan dimana wisatawan domestik mencapai 111.335 orang. Sementara untuk angka kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 159.371. (wira sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Uji Coba "Geotextile Woven" Belum Maksimal
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *