DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu program prioritas jangka pendek dari gubernur dan wakil gubernur terpilih adalah membangun Pusat Kebudayaan Bali dalam satu kawasan meliputi panggung terbuka, gedung teater, museum tematik, dan Bali International Convention Center.
Saat rencana ini terwujud, maka aktivitas di Art Center yang ada sekarang akan dipindah ke Pusat Kebudayaan Bali itu.
Gubernur terpilih, Wayan Koster mengaku masih meninjau beberapa lokasi yang akan digunakan untuk membangun Pusat Kebudayaan Bali. Antaralain di Padanggalak, Kertalangu,dan Tohpati. “Kami tinjau mana yang paling memungkinkan, pertama dari segi luas lahan, kedua dari lingkungannya. Misalnya di Padanggalak, disitu kan ada laut, gelombang besar, apa tidak berisik dan membuat pentas terganggu. Apa ada teknologi yang bisa mengatasi supaya tidak berisik. Teknis sifatnya,” ujarnya.
Mengenai Taman Budaya atau Art Center di Jl. Nusa Indah, Denpasar, lanjut Koster, sedang dipikirkan apakah akan tetap dikelola oleh pemerintah provinsi atau akan diberikan kepada ISI Denpasar sebagai laboratorium seni budaya dengan sistem hak guna pakai. “Saya kira ISI mesti punya fasilitas memadai untuk mendukung fungsi pembelajarannya,” imbuhnya.
Menurut Koster, Art Center memiliki nilai historis berkaitan dengan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB). Meskipun nanti akan dipindah, nilai historis itu tidak akan hilang sepanjang PKB masih tetap digelar rutin setiap tahun dan diwadahi secara lebih baik lagi. Dalam hal ini, pelaksanaan PKB lebih memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada. “Ini kan prioritas, 2019 sudah harus tahapannya studi kelayakan dulu, kemudian DED, perencanaan,” pungkasnya. (rindra/balipost)