Pengungsi Telung Buana bersiap untuk meninggalkan pengungsian. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga Banjar Telung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat yang sejak 3 Juli lalu mengungsi karena erupsi Gunung Agung, Selasa (31/7), memutuskan untuk pulang kampung. Mereka meninggalkan tempat pengungsian karena merasa aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah landai.

“Sudah cukup lama kami di pengungsian. Sekarang kondisi gunung sudah agak normal,” ujar I Made Putra, Koordinator Pengungsi Banjar Telung Buana di Banjar Jangu, Desa Duda, Kecamatan Selat.

Pasca-erupsi dengan lontaran lava pijar awal Juli lalu, warga Telung Buana mengungsi di dua lokasi. Sebagian warga menempati Wantilan Banjar Jangu di Desa Duda. Di sana terdapat 184 pengungsi termasuk 27 lansia dan 24 anak-anak.

Baca juga:  Lukisan Masih Digemari, Dihargai Tinggi oleh Wisman

Selain di Jangu, sebagian warga Telung Buana lainnya mengungsi di Banjar Lusuh Kangin, Desa Peringsari, Selat sebanyak 22 KK terdiri dari 108 jiwa. Sebagai antisipasi, barang-barang perlengkapan pengungsian seperti terpal, tika kasur dan alat memasak masih ditingalkan di tempat pengungsian.

Sebelum pulang, diadakan acara pelepasan yang dihadiri pihak pengurus masing-masing desa dan juga relawan Pasebaya Gunung Agung. Pengungsi mulai meninggalkan tempat pengungsiannya sekitar pukul 15.30 menggunakan kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah begitu peduli kepada kami, terlebih kepada semeton (warga) di Jangu,” ungkap Made Putra.

Baca juga:  Hadiri FMM G20 di Bali, Menlu Rusia Apresiasi Peran Indonesia

Ketua Pasebaya, I Gede Pawana, didampingi Sekretaris Wayan Suara Arsana mengaku menghargai keinginan warga Telung Buana untuk pulang kampung. Namun demikian pihaknya berpesan agar warga tetap menjaga kewaspadaan, jika sewaktu-waktu ada perubahan situasi warga diharapkan segera bergeser ke tempat yang aman.

Seruan itu dipertegas karena Banjar Telung Buana posisinya dekat dengan radius berbahaya 4 km yang direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). “Kalau merasa situasi tidak nyaman, silahkan bergeser ke tempat yang lebih aman,” ingatnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Naik ke Puncak Gunung Agung, Sejumlah Pemedek Alami Kram Kedinginan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *