TABANAN, BALIPOST.com – Proses evakuasi truk muatan elpiji yang jatuh ke dasar sungai Yeh Ho, banjar Penyalin, Desa Samsam, kecamatan Kerambitan terus dilakukan hingga Rabu (1/8).
Sayangnya, karena medan sangat sulit, evakuasi memerlukan teknik khusus. Bahkan proses evakuasi yang dimulai sejak pukul 12.00 wita hingga pukul 18.00 wita, menggunakan craine belum membuahkan hasil.
Dari pantauan dilapangan, proses evakuasi truk naas DK 9532 AZ tersebut berjalan cukup alot. Bahkan arus kendaraan Jalur Denpasar – Gilimanuk diberlakukan sistem buka tutup, dan sesekali ditutup total untuk keamanan proses evakuasi.
Kemacetan pun terjadi sampai di Patung Soekarno, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri dan dari arah barat sampai Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur atau sekitar 8 kilometer.
Sejumlah petugas polisi pun diturunkan untuk mengamankan proses evakuasi. Kerumunan warga pun juga terlihat hingga penjagaan sampai dilakukan oleh polisi senjata laras panjang serta satu unit mobil pemadam kebakaran siaga.
Salah satu karyawan PT Sari Dharma Mandiri, Nyoman Karbinawa mengaku proses evakuasi memang sangat sulit. Disamping medan sulit, truk yang dievakuasi juga terlalu berat. “Kalau posisi craine diatas jembatan kemungkinan agak mudah, tetapi ini disamping,” jelasnya.
Pihaknya berharap evakuasi bisa dilakukan hari ini. Namun sayangnya jika evakuasi dilakukan sampai malam juga tidak memungkinkan.
Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa mengatakan, seluruh personil dari Polsek Kerambitan, Shabara, Intel Polres Tabanan dikerahkan dalam proses pengamanan evakuasi. Bahkan pengaman tidak dilakukan hari ini saja, mulai dari jatuhnya truk tersebut sudah dilakukan.
Ia menerangkan, PT pertamina juga sudah membuat surat pernyataan jika evakuasi yang dilakukan aman karena gas elpiji yang tersisa di truk tangki sudah sedikit atau sekitar 140 kilogram.
Sementara disinggung kasus Adi Romli, pemancing yang tersambar api tersebut dikatakannya, tim inafis masih lakukan penyelidikan. Garis polisi masih dimasing disekitaran TKP.
Untuk diketahui, evakuasi hari ini yang ke lima kalinya. Sebelumnya juga telah dilakukan pemindahan gas elpiji yang berkapasitas 13.000 kilogram. Evakuasi rencananya akan kembali dilakukan tanggal 5 Agustus mendatang, karena craine harus kembali ke Jimbaran. (puspawati/balipost)