DENPASAR, BALIPOST.com – Mengonsumsi makanan yang dibakar atau dipanggang, seperti steak, memang sangat menggiurkan. Sayangnya, terkadang daging yang gosong sulit dihindarkan selam proses pemanggangan. Masalahnya, daging gosong bisa meningkatkan risiko kanker.
Dikutip dari klikdokter.com, ada dua senyawa berbahaya dalam daging yang dibakar atau dipanggang. Polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dan heterocyclic amines (HCA). Kedua senyawa tersebut terbentuk selama proses memasak berlangsung tanpa membedakan jenis daging yang dimasak.
Pada dasarnya, senyawa ini terbentuk pada temperatur yang tinggi dan waktu pemanggangan yang lama. Paparan terhadap kedua senyawa tersebut diketahui berhubungan dengan kejadian kanker. Dalam sebuah penelitian, tikus yang diberikan diet kaya HCA dan PAH, mengalami peningkatan kejadian kanker seperti kanker payudara, kanker hati, dan kanker paru.
Namun dosis HCA dan PAH yang digunakan pada penelitian ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada diet normal manusia. Pertanyaannya: Apakah peningkatan risiko kanker pada tikus juga akan dijumpai pada manusia?Sesungguhnya masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan tersebut. Meski demikian, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa memang ada hubungan antara makanan daging yang dimasak dalam suhu tinggi dengan kejadian kanker pada manusia.
Mengurangi asupan makanan yang dibakar atau dipanggang hingga gosong adalah cara terbaik untuk membantu menurunkan risiko kanker. Selain itu ada hal lain juga yang perlu Anda perhatikan.
Meningkatkan asupan buah dan sayuran juga dapat membantu menurunkan risiko kanker usus. Selain itu, hindari rokok karena kebiasaan ini justru akan meningkatkan risiko terhadap kanker. (Goes Arya/balipost)