NEGARA, BALIPOST.com – Dampak angin kencang yang menerjang Selat Bali mengakibatkan salah satu kapal penumpang Ketapang – Gilimanuk kandas, Kamis (2/8) malam. Hingga Jumat (3/8) siang KMP Liputan XII yang kandas sekitar 300 meter dari dermaga LCM Gilimanuk belum berhasil ditarik.

Sementara itu, cuaca buruk yang masih terjadi di Selat Bali, Jumat (3/8) kembali mengharuskan penundaan penyeberangan Selat Bali. Penutupan kembali dilakukan sejak pukul 13.30 Wita.

Puluhan penumpang kapal telah lebih dulu dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, TNI AL dan Sat Polair Polres Jembrana. Dari informasi kapal yang mengangkut 25 penumpang itu kandas sekitar 300 meter saat hendak bersandar di dermaga LCM Gilimanuk sekitar pukul 24.00 Wita.

Baca juga:  Dari Pria Ngamuk Bawa Pisau hingga Tim Autopsi Brigadir J

Setelah berupaya berjalan akhirnya kapal benar-benar kandas dan memutuskan untuk mengevakuasi 25 penumpang kapal sekitar satu jam kemudian. Personil yang siaga di Pelabuhan langsung bergerak mengerahkan 1 unit RIB dan 1 unit Rapid Deployment Land.

Sekitar pukul 02.40 Wita, 25 penumpang yang sebelumnya menunggu di tengah kapal berhasil dievakuasi ke darat. Mereka selanjutnya menunggu di Pelabuhan Gilimanuk hingga kapal kembali bisa bersandar dan bongkar muat.

Baca juga:  Samsat Induk Renon Deklarasikan Bebas Calo

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana Komang Sudiarsana mengatakan seluruh penumpang kapal yang kandas di perairan dangkal tersebut semuanya telah dievakuasi dalam kondisi sehat. Tim pertolongan yang siaga di lokasi mengerahkan boat untuk mengevakuasi para penumpang dari kapal.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Penyeberangan (UPP) Kelas III Gilimanuk, Nyoman Suryanta dikonfirmasi membenarkan adanya salah satu KMP di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk tersebut kandas di Gilimanuk. “Hingga sekarang belum bisa ditarik, masih menunggu air naik. Sekarang juga masih ada penutupan penyebrangan karena cuaca buruk,” tandas Suryanta.

Baca juga:  Disbud Badung Minta Pecalang Lepas Lampu Rotator dan Sirene

Berdasarkan data manifest kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang itu mengangkut 12 truk tronton dan empat truk besar. Kondisi cuaca buruk seperti saat ini sistem buka tutup pelabuhan diberlakukan. Keselamatan dikedepankan guna menghindari hal yang tak diinginkan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *