SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pascagempa mengguncang Bali, Minggu (5/8) malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung mendata kerusakan bangunan, Senin (6/8) pagi. Hal tersebut menyasar seluruh kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada mengatakan kerugian akibat gempa berkekuatan 7,0 SR itu belum bisa dipastikan. “Masih pendataan. Tim sedang turun. Ada di Nusa Penida dan kecamatan lain,” jelasnya.
Sesuai data tetakhir, kerusakan terbanyak di Kecamatan Klungkung. Ada berupa panyengker, tembok rumah dan palinggih roboh. Kemudian disusul Kecamatan Dawan, Kecamatan Banjarangkan dan Nusa Penida. Kerusakannya pun serupa. “Kerusakannya bervariasi. Beruntung tak ada korban jiwa,” sebutnya.
Berdasarkan data kerusakan dari BPBD Klungkung pada Minggu malam, satu palinggih Pura Hyang Dewa dan bangunan semi permanen milik warga di Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. “Baru itu saja laporannya yang rusak. Warga berhamburan keluar. Ini masih mencari info lanjutan,” ungkap tokoh masyarakat setempat, I Nyoman Setemer.
Selain di lokasi itu, hingga pukul 20.45 Wita, kerusakan juga terjadi pada enam bangunan Banjar Gembalan, Desa Selat, Klungkung. Yakni, rumah bertembok tanah milik seorang lansia, Ni Culali, panyengker I Ketut Miasa dan Sumantra, dapur milik I Ketut Lena, tembok dapur milik I Nengah Rarud roboh, satu palinggih milik Jro Mangku Sedaan terjungkal.
Selain itu ada pula panyengker milik I Wayan Sujana, roboh. Kerusakan juga terjadi pada bangunan padmasana di Banjar Takedan, Desa Selat. Hal tersebut dibenarkan Camat Klungkung, I Komang Wisnuadi. (Sosiawan/balipost)