Camat Penebel saat melihat sejumlah titik lokasi yang terdampak gempa di kecamatan Penebel. Tampak tempelan tembok SD di Jatiluwih hancur. (BP/bit)

TABANAN, BALIPPOST.com – Gempa berkekuatan 7 skala richter yang berpusat di Lombok, NTB, Minggu (5/8) malam menyebabkan kerusakan bangunan di berbagai lokasi di Bali. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Tabanan. Dari data BPBD Tabanan, hingga Senin (6/8) sore setidaknya tercatat 61 titik kerusakan menyebar di tiap tiap kecamatan. Dengan kerugian ditafsir sebesar Rp 2,3 miliar.

Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita mengatakan sampai saat ini pihaknya terus memerintahkan jajarannya untuk melakukan pendataan. “Jadi akan terus kita update data laporan kerusakan, untuk selanjutnya kita laporkan ke pimpinan untuk tindak lanjut,” ucapnya.

Dari 61 titik kerusakan yang terjadi pasca gempa hebat, minggu malam, dirinya mengatakan dari pengamatan di lapangan kerusakan terparah terjadi di kecamatan Baturiti tepatnya bangunan balai banjar Baturiri kelod, dengan kerugian ditafsir sampai Rp 400 juta.

Selain bangunan balai banjar, Sucita mengatakan kerusakan didominasi bangunan tempat persembahyangan seperti Kemulan, merajan, sanggah dan pelinggih pura. “Beruntung dalam insiden ini nihil korban jiwa,” jelasnya.

Baca juga:  Cuti Lebaran, Anggota TNI Diingatkan Hindari Pelanggaran

Terkait kejadian ini, pihaknya terus menghimbau masyarakat senantiasa tenang, waspada dan mencari informasi terkait kondisi cuaca dari pihak yang bertanggung jawab. “Jangan mudah terprovokasi informasi yang tidak benar, carilah informasi dari sumber yang bertanggujawab,” terangnya.

Sementara itu dari laporan sejumlah pihak kepolisian, dampak Gempa dengan kerusakan yang cukup banyak terjadi di kecamatan Penebel. Dari data kepolisian tercatat puluhan bangunan baik itu rumah, padmasana (merajan, red) dan tembok penyengker rusak.

Dari informasi yang dihimpun, kerusakan menyebar di sejumlah titik di delapan desa di kecamatan Penebel. Seperti di desa Babahan di banjar dinas Bolangan ditemukan 1 unit rumah permanen berlantai dua milik I Wayan Suana rusak pada pemujuk atap hingga menimpa kanopi dan Padmasana miliknya juga rusak pada bagian atas, serta bedogol dan mangar kori, dengan total kerugian diperkirakan Rp 15 juta. Dan di banjar dinas Utu, tembok garase mobil milik I Ketut Mudiana roboh dengan kerugian Rp 500 ribu.

Baca juga:  Relokasi Korban Longsor Tunggu Pusat

Sedangkan di desa Wongaya Gede dilaporkan kerugian rusak / jebol terjadi pad tembok Bale Banjar dengan lebar kurang lebih 3 meter serta tinggi 1 meter, dan di Banjar Dinas Bengkel , Desa Wongaya Gede  Kecamatan Penebel banyak genteng jatuh, kerugian ditafsir  Rp10 juta. Selanjutnya di desa Jatiluwih, tepatnya di Dusun gunung Sari Kelod ada penyengker setra jebol dan apit surang merajan banjar bucu,  patah dengan kerugian sekitar Rp 5 juta. Di Dusun Gunung sari Uma kay,  penyengker rumah Babinsa Wongaya gede atas nama I Gede Suparta Wijaya juga dilaporkan longsor.

Begitupula di Dusun Jatiluwih Kawan merajan gede milik Wiwin juga roboh, di Dusun Kesambahan Kelod di rumah milik,  darma,  tembok dapurnya roboh dan rumah Jro suar angkul-angkulnya roboh kejalan raya. Selain rumah dan sejumlah penyengker, gempa juga terdampak pada bangunan Candi Bentar di Pura Dalem desa Pekraman Gunung Sari, desa Jatiluwih dengan kerugian mencapai Rp 600 juta dan apit surang Pura Bhujangga Waisnawa bergeser dan ulon candi bentar. Data selanjutnya di desa Tengkudak, tepatnya rumah milik I Nyoman Suwitra (54) rusak dan genteng jebol. Kemulan milik I Ketut Mutra di Desa Penatahan.

Baca juga:  Normalisasi DAS di Buleleng Diperkirakan Perlu Rp 7 miliar

Sementara di Desa Mengesta kerusakan terjadi pada Balai gong/pesamdekan pura puseh desa adat belulang mengalami tiang bangunan sebanyak 6 buah terlepas dari sendinya, dan atap genteng jatuh berserakan.Tembok dapur pura luhur pucak peselatan desa adat belulang roboh, Pelinggih (sanggah kemulan)  milik I Nengah Surya Wirawan di banjar Mengesta juga mengalmi serupa.

Bahkan untuk melihat secara langsung kondisi titik kerusakan, Camat Penebel dan Kapolsek Penebel juga langsung turun ke sejumlah lokasi. (puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *