LOMBOK, BALIPOST.com – Di Lombok International Airport (LIA), sejumlah wisatawan mancanegara maupun domestik memilih tinggal di sana sambil menunggu jadwal penerbangan ke Jakarta, Bali dan Surabaya. Untuk mengatasi kejenuhan wisatawan menunggu jadwal penerbangannya, beragam upaya dilakukan pelaku pariwisata di NTB.
“Kami sedang upayakan dan izin otoritas bandara agar dapat disajikan hiburan, karena banyak wisman yang tidur-tiduran di Bandara Lombok. Minimal mereka bisa terhibur,” ujar Guntur Sakti, Ketua Tim Crisis Center (TCC) di Lombok.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya juga tanpa henti terus memantau perkembangan kondisi pelayanan dan pengantaran wisman keluar dari Pulau Lombok. “Kami akan terus memberikan informasi terkini tentang segala situasi yang terjadi di Lombok dan Bali. Kami meminta agar masyarakat tetap tenang,” ujar Menpar Arief Yahya, Senin (6/8).
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan bahwa hingga pukul 11.00 WIB pihaknya mendapatkan laporan, tidak ada korban Warna Negara Asing di bencana gempa Lombok. “Kami sudah cek ke BNPB dan kondisinya Alhamdulillah aman,” jelasnya.
Retno juga menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah meminta Imigrasi untuk memberi kemudahan layanan bagi wisatawan dan warga negara asing yang kehilangan passport. Saat proses pemindahan wisman, tentu sangat mungkin terjadi kepanikan dan kehilangan dokumen penting itu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Lalu Abdul Hadi Faishal menjelaskan, selain menyiapkan tenda, PHRI juga menyediakan makanan, selimut, peralatan mandi dan kebutuhan lainnya. “Untuk saat ini yang menetap belum bisa dipindah ke hotel, sebab kerusakan hotel dan restoran cukup banyak,” ungkap Hadi.
Dari sisi usaha restoran, lanjut Hadi, juga telah menyiapkan dapur umum untuk melayani wisatawan dan masyarakat terdampak gempa. “Pengusaha restoran juga sudah gerak membuat dapur-dapur umum. Semuanya berlokasi dekat tenda-tenda yang disediakan,” ujarnya menambahkan.
Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) NTB juga memberikan bantuan informasi terkini bagi para wisatawan yang terjebak di Lombok pasca-gempa. Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Lembaga/ Pemerintah terkait untuk mendapatkan informasi terbaru. Hal ini juga untuk menangkal hoax dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Dampak gempa diakui Dewantoro membuat wisman yang akan berkunjung ke Lombok dan sekitarnya membatalkan niatnya. Telah terjadi pembatalan kunjungan dari wisatawan untuk 4-5 hari ke depan. “Kami bisa memaklumi bila ada pembatalan saat ini. Namanya juga bencana alam. Namun pemesanan untuk dua minggu sesudahnya semoga tidak ada pembatalan. Kita juga terus proaktif menyampaikan informasi valid kepada calon wisatawan,” ujarnya.
Dewantoro melanjutkan, keoptimisan pihaknya dilandasi dari informasi valid tersebut. Ditambah, infrastruktur yang ada di objek-objek wisata hanya mengalami kerusakan ringan. “Kita sudah mendapatkan informasi bahwa infrastruktur di objek wisata tidak begitu parah. Baik itu aksesnya maupun fasilitasnya,” ujar Dewantoro.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan terus mempromosikan wisata yang ada di NTB. Untuk agenda-agenda atraksi yang akan digelar di NTB, sampai saat ini juga belum mengalami perubahan jadwal dan lokasi. (Nikson/balipost)