GIANYAR, BALIPOST.com – Menyambut HUT kemerdekaan RI, musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika Tegalalang menggelar gerak jalan seni kreatif, Jumat (10/8). Kegiatan ini pun menarik gelak tawa masyarkat setempat, serta antusias wisatawan untuk menyaksikan.
Gerak jalan yang mengambil star di depan kantor camat Tegalalang ini, nampak diikuti belasan regu peserta. Sebelum kegiatan di mulai, para peserta yang berpenampilan unik ini pun sudah menarik perhatian warga setempat. Khususnya riasan wajah dan busana yang kocak, menambah decak tawa para peserta. Bahkan ada pula kaum laki-laki mengenakan kebaya perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Wisatawan yang hendak menuju ke Objek wisata Ceking, memilih untuk berhenti dan menyaksikan parade seni kratif ini.
Lomba berlangsung Jumat siang sekitar pukul 14.00 wita dilepas langsung oleh Camat Tegallalang I Komang Darmawan SSos. Selanjutnya setiap peserta yang mengawali gerak jalan ini dengan berbagai guyonan. Tak plak, hal ini banyak menambah gelak tawa masyarakat yang menonton kegiatan tersebut disepanjang jalan menuju Lapangan Tegalalang.
Camat Tegalalang, I Nyoman Darmawan S.Sos yang juga sebagai ketua panitia kegiatan ini mengatakan, gerak jalan seni kreatif ini diikuti 13 regu peserta. Terdiri dari kalangan muspika, yakni Kapolsek Tegallalang, Danramil Tegallalang, hingga kalangan Perbekel, kelian dinas, LPD (Lembaga Perkreditan Desa) dan lembaga terkait.
“Para pucuk pimpinan, diminta langsung sebagai danton pasukan, misal di lingkup desa, Perbekel langsung sebagai donton, dan pesertanya adalah para kelian dinas, “ katanya.
Dikatakan tujuan melibatkan pucuk pimpinan ini, tiada lain untuk mempererat jarak antara masyarakat dengan pimpinan. Serta mendekatkan para steke holder ini dengan masyarakat. “Pimpinan selain menjadi tauladan, juga wajib memberikan contoh yang baik dan benar pada masyarakat,” jelasnya.
Selain unsur TNI/Polri, lomba ini juga melibatkan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tegallalang, Radio Amatir Penduduk Indonesia (Rapi), dan Paskibra Kecamatan Tegallang. Namanya lomba, panitia menyiapkan juri di beberapa titik. Namun bukan semata-mata juara menjadi tujuan utama, melainkan kebersamaan dalam memaknai HUT RI. ” Rute yang kita tentukan, dari kantor Camat menuju Lapangan Umum Kecamatan Tegallalang, jaraknya sekitar 2 km, ” jelasnya.
Sementara tim dari Camat Tegalalang sendiri memilih menganakan seragam bebondresan. Lengkap dengan berbagai pernak pernik hingga topeng. “Kalau dari camat sendiri baru seminggu ini melakukan persiapan,“ tandasnya dengan gelak tawa.
Secara terpisah Kelihan Banjar Gagah, I Made Sentrayana mewakili Desa Tegallalang pilih mengenakan kostum kebaya wanita. Alasan mengenakan pakain ini untuk tampil beda dan lucu sehingga lebih menghibur. Sebanyak 22 personil pasukan pun kompak mengenakan kebaya lengkap dengan longtorsonya. Ketika ditanya, kebanyakan diantaranya meminjam kebaya istri maupun mertua. “Kalau saya minjam baju mertua, karena baju istri kekecilan,” ungkapnya sembari tertawa.
Di sisi lain, perwakilan 43 LPD se Kecamatan Tegallalang pilih konsep bebondresan. Berbagai rupa topeng ditampilkan hingga tapel celuluk. Mereka pun melengkapi diri dengan riasan wajah. Menurut Ketua BKS LPD Tegallalang, I Wayan Gunada pasukannya sudah berhias sejak pukul 12.00 Wita. “Ini semua spontanitas. Memnfaatkan segala potensi yang ada. Topeng memang ada yang punya sendiri, ada yang minjam,” terangnya.
Untuk latihan kekompakan, tim inipun hanya berlatih 3 hari. Diantara pasukan ini, tampak menggelitik pula sesosok celuluk memakai payung. “Maklum, sekarang musim hujan. Celuluknya takut kena air. Sekalian biar menarik, lucu dn meriah,” terangnya
Kapolsek Tegalllang AKP Gede Sukadana dan Danramil Tegallalang Kapten Inf Ketut Suprapta mengaku baru pertama kali ikut gerak jalan. Namun ditegaskan jajarannya tetap mengoptimalkan pengamanan selama kegiatan ini berlangsung. “Biasanya memonitor, ini tumben ikut terlibat. Karena memang belum setahun disini,” ungkap AKP Gede Sukadana. (manik astajaya/balipost)