Nelayan di Pantai Ujung Pesisi mulai melaut. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi yang terjadi sebelumnya membuat sejumlah warga yang berkecimpung sebagai nelayan di kawasan pesisir mengurungkan niatnya untuk melaut. Akan tetapi, sejak tiga hari belakangan ini sebagian besar nelayan sudah berani melaut mengingat gelombang mulai bersahabat.

Seperti yang diungkapkan seorang melayan di Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Karangasem, Ujang, Minggu (12/8). Ia mengatakan dirinya memang sempat sekitar sepakan tidak melaut akibat gelombang tinggi. Apalagi, setelah adanya gempa dashyat di Lombok yang sempat tersebar isu bakal berpotensi tsunami, membuat dirinya harus mengurungkan niat melaut.

Baca juga:  China Sebut Gelombang Covid-19 Terbaru dari Negara Tetangga

“Saya baru tiga hari ini kembali melaut. Sebelumnya sempat prei (istirahat, red) sekitar sepekan. Kini sebagian besar warga yang berkecimpung sebagai nelayan sudah mulai berani melaut karena ombaknya mulai sedikit bersahabat. Tapi masih ada sejumlah nelayan belum juga berani melaut karena masih ada gelombang. Kalau yang perahunya besar berani melaut kalau yang kecil belum berani,” ujarnya.

Dia mengatakan, semenjak kembali melaut dirinya kembali bisa menjalani rutinitas sebagai nelayan. Kata dia, selama tiga hari melaut ikan yang ditangkap cukup banyak. “Setiap melaut dapat saja ikan,” paparnya.

Baca juga:  Suka Duka Sekaa di Jembrana Pelihara Instrumen Jegog

Lebih lanjut dikatakan, hasil tangkapan selain untuk lauk pauk, juga dijual ke pengepul. “Ikan saya jual. Ada pengepul yang mencari ke sini,” ujar Ujang. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *