TIGA Tenaga Kesehatan (Nakes) Kabupaten Klungkung siap mempresentasikan inovasi di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, 16 Agustus. Selain itu, juga akan menerima penghargaan sebagai Nakes teladan pada puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Istana Negara, 17 Agustus.
Nakes tersebut, yakni Ni Ketut Rai Sunaeti. Bidan Puskesmas Nusa Penida I ini akan mempresentasikan kopermasmoni atau komitmen pernyataan pemasangan stiker pneumonia. Pneumonia sendiri merupakan penyakit radang paru yang sangat rentan dialami bayi dan anak berusia kurang dari lima tahun. Dengan inovasi ini diharapkan mampu menurunkan kasus.
Masih dari Puskesmas Nusa Penida I, Nengah Mahendra Risanu. Analis kesehatan ini akan mempresentasikan inovasi tentang instruksi kerja laboratorium dalam bentuk visual audio elektronik. Hal ini untuk menghindari kesalahan, mempermudah analisa serta kecepatan hasil laboratorium. Sementara, Drg. Dewa Ayu Purnami, dari Puskesmas Klungkung I akan mempresentasikan inovasi kesehatan, Gusi Gita atau gerakan terpadu sayangi gigi balita.
“Selain mempresentasikan inovasi bidang kesehatan, mereka juga akan menerima penghargaan sebagai tenaga kesehatan teladan, yang akan diterima saat peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Negara,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Made Adi Swapatni saat mendampingi ketiganya bertemu Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Senin (13/8).
Penghargaan tersebut, menurut mantan Direktur RSUD Klungkung ini diraih setelah sebelumnya lolos seleksi dan meraih juara I pada pemilihan tenaga kesehatan teladan tingkat Provinsi Bali. Saat itu, Kabupaten Klungkung mengirim sembilan orang. Lima diantaranya masuk tiga besar. “Dari sembilan yang kita kirim, tiga diantaranya lolos ketingkat Nasional,” ucapnya didampingi Kabid Pelayanan Dinas Kesehatan Klungkung, dr. IGA Ratna Dwijawati.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memberi apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih para tenaga kesehatan ini. Menurutnya, inovasi yang dilahirkan tidak hanya untuk menghadapi lomba saja, namun juga secara berkelanjutan. “Inovasi ini harus diimplementasikan dan diketok tularkan kepada rekan sejawat, sehingga inovasi bidang kesehatan dapat tumbuh merata,” tegasnya. (ADV/balipost)