Presiden Jokowi saat menemui korban gempa di Lombok. (BP/kmb)

MATARAM, BALIPOST.com – Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa 7 SR akan dilakukan dua minggu ke depan. Selain itu, pasar dan rumah sakit yang rusak juga menjadi prioritas penanganan dalam waktu dekat ini.

“Mengenai sekolah-sekolah yang ambruk, rusak berat dalam dua minggu ini dibangun oleh pemerintah,” janji Jokowi saat meninjau posko pengungsian di Dusun Terengan Desa Pemenang Timur Kecamatan Pemenang Lombok Utara, Selasa (14/8) siang.

Hal itu disampaikan Jokowi usai berdialog secara langsung dengan salah satu siswi. Saat sesi dialog, salah seorang siswi menanyakan kepada Presiden mengenai perbaikan sekolah yang rusak akibat gempa. Pasalnya, sebentar lagi mereka akan ujian. Sementara sekolah mereka banyak yang porak-poranda akibat gempa tersebut.

Baca juga:  Soal Pernyataan Agus Rahardjo, Presiden Belum Berniat Tempuh Langkah Hukum

Jokowi mengatakan bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok Utara tak terduga sebelumnya. Untuk itu, ia mengajak masyarakat yang menjadi korban menerima musibah ini dengan ikhlas, tawakkal dan tetap semangat untuk membangun.

“Sekolah-sekolah akan dibangun dalam dua minggu ini. Dan nanti urusan ujian akan diatur oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Saya kira (ujian nasional) tidak akan menyulitkan anak-anak. Akan dipermudah,” kata Jokowi.

Baca juga:  Gempa, Siswa SDN 6 Karangasem Dipulangkan Lebih Awal

Presiden mengungkapkan bencana seperti ini pernah terjadi di Banjarnegara dan Aceh. Dikatakan kondisi fasikitas pendidikan pascabencana hampur sama dengan yang ada di Lombok Utara. Sehingga, penananganannya juga akan sama dilakukan oleh pemerintah pusat.

Pada kondisi yang sama, pemerintah pusat juga akan membantu proses rekonstruksi rumah warga yang rusak secepatnya. Untuk rumah yang rusak berat akan diberikan bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.

“Saya lihat di sini paling banyak rusak berat. Nanti dikerjakan sama-sama, akan dibantu TNI dan Polri untuk membersihkan dan lain-lain. Pada saat membangun akan diberikan bimbingan dari Kementerian PUPR. Agar yang dibangun adalah rumah-rumah yang tahan gempa,” kata Presiden.

Baca juga:  Badung Zona Merah COVID-19, Ini Kebijakan Disdikpora

Presiden mengatakan Lombok Utara pernah terjadi kejadian serupa tahun 1979. Untuk itu, perlu disiapkan rumah yang tahan gempa. Nantinya pembangunan rumah warga yang rusak tersebut diawasi langsung oleh Bupati dan Gubernur. “Pak Gubernur dan pak Bupati saya minta nanti dalam pengawasan. Sehingga bisa pulih kembali,” pungkasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *