Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Selasa (21/8) dengan Deputi Konsulat Jenderal Jepang menyampaikan permohonan bantuan hibah teknologi mesin pompa air untuk lahan Subak Sema Agung, Banjarangkan yang selama ini mengalami kesulitan air. (BP/adv)

MEMPERKUAT ketahanan pangan di wilayah, Pemkab Klungkung secara gencar melakukan pembangunan sejumlah sarana prasarana penunjang pertanian, pemberian bantuan alat pertanian, hingga menciptakan program terobosan seperti program Beli Mahal Jual Murah dan pemberdayaan beras lokal. Kini, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Toyama, Jepang untuk mendapatkan bantuan hibah teknologi mesin pompa air  untuk lahan Subak Sema Agung,  Banjarangkan yang selama ini mengalami kesulitan air. Pihak Toyama Jepang, dikenal memiliki sejumlah teknologi mesin yang berguna dibidang pertanian.  Untuk mewujudkan hal ini, Bupati Suwirta bersama Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida menemui Konsulat General Jepang di Renon Denpasar untuk menyerahkan proposal permohonan bantuan, Selasa (21/8).

Dalam pertemuan tersebut Bupati Suwirta diterima Deputi Konsulat jendral jepang Koichi Ohasi bersama dua orang perwakilan Toyama yakni Koshin Takata, Teppei Asano. Dijelaskam, kondisi lahan pertanian Subak Sema Agung seluas 70 hektar dan terbagi 6 tempek mengalami kesulitan air akibat posisi air sungai Bubuh yang jauh berada dibawah. Maka dari itu, dibutuhkan mesin pompa khusus yang dapat mengangkat air. “Saat ini lahan subak Sema Agung hanya bisa ditanami dua tahun sekali, dengan bantuan mesin dari Toyama dan telah dilakukan kajian, maka akan bisa ditanami setahun sekali,” ujar Suwirta.

Baca juga:  2019, Periode Januari-April Luas Panen Diestimasi Turun

Kadis Pertanian, Ida Bagus Juanida dalam juga menyampaikan, pihak Toyama telah melakukan survey dilokasi, dan diputuskan penggunaan mesin pompa dengan tenaga Solar Cell atau energi matahari. Mesin ini memiliki kapasitas  16,6 liter/detik dan nantinya akan mampu mengairi seperempat dari keseluruhan subak Sema Agung. “Dengan mesin dari Toyama ini diharapkan akan dapat mendukung mesin yang sudah ada sebelumnya di subak Sema Agung,” ungkapnya.

Baca juga:  Jelang WWF Ke-10, Nusa Dua Pastikan Kesiapan Sistem Pengamanan Kawasan Terintegrasi

Ditambahkan, selama ini para petani menggunakan tiga buah mesin pompa konvensional guna mengangkat air dari sungai. Tapi itu kapasitas kecil serta membutuhkan dana operasional yang besar untuk pemenuhan bahan bakarnya. “90 persen proposal kita telah disetujui baik itu oleh pihak Toyama maupun Konsulat, mudah mudah bantuan hibah ini bisa segera terealisasi,” katanya.

Menanggapi laporan tersebut Deputi Konsulat Jendral Jepang, Koichi Ohasi yang telah fasih berbahasa Indonesia ini mengaku mengerti akan keadaan yang dialami para petani subak tersebut. Pihaknya pun senang hati untuk menerima proposal ini untuk selanjutnya melaporkan ke kedutaan besar Jepang di Jakarta.  “Kami Konsulat General Jepang akan sangat senang bisa membantu Kabupaten Klungkung untuk mewujudkan bantuan hibah mesin ini,” katanya. (adv/balipost)

Baca juga:  Konsulat Jenderal Jepang Lepas 4 Mahasiswi Bali Kuliah di Jepang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *