Suasana Pasar Singamandawa, Kintamani. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli berencana merevitalisasi Pasar Singamandawa di Kecamatan Kintamani pada 2019. Sesuai perencanaan, pasar tersebut akan dibangun bertingkat tiga, dengan konsep pasar yang terintegrasi dengan pariwisata.

Proyek revitalisasi pasar tersebut direncanakan menjadi proyek terbesar di 2019, Anggaran mencapai puluhan miliar rupiah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangli Nengah Sudibya, Kamis (6/9) mengatakan, sebagaimana yang direncanakan, Pemkab Bangli akan melakukan revitalisasi terhadap pasar yang ada di selatan Kantor Camat Kintamani itu mulai tahun depan. Sesuai rancangan, di areal Pasar Singamandawa tepatnya di sisi timur pasar yang kini berupa kios dan lapak, akan dibanguni sebuah gedung bertingkat tiga lantai. Gedung pasar itu akan dibangun dengan gaya modern.

Baca juga:  BPR Lestari Semakin Digital, Jalin Kerjasama dengan Komunal DepositoBPR

Pada lantai bagian atas, gedung dirancang tidak beratap. Fungsinya sebagai tempat khusus bagi pedagang kuliner dan pengunjung untuk meninjau pemandangan alam Gunung dan Danau Batur serta kawasan agro/pertanian. “Pada lantai satu untuk menampung dagangan basah, dan lantai dua untuk dagangan yang kering-kering. Jadi konsepnya tetap pasar tradisional tapi bergaya modern. Pasar dirancang terintegrasi dengan pertanian dan pariwisata,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Sudibya, untuk merivitalisasi pasar tersebut, saat ini pihaknya tengah melakukan proses review terhadap perencanaan yang sudah dibuat pada 2017. Review perencanaan yang dimaksud meliputi desain, struktur bangunan dan lainnya.

Baca juga:  Revitalisasi Pasar Banyuasri Kekurangan Anggaran, Pemkab Lakukan Ini

Review dilakukan dengan menyesuaikan semua masukan yang diberikan para pelaku pariwisata. Selain melakukan review perencanaan, pihaknya juga sedang memproses penyertifikatan lahan pasar, bersama Badan Pertanahan Negara (BPN). “Agar batas-batas pasar menjadi jelas,” ujarnya.

Karena masih dalam proses review perencanaan, Sudibya mengaku belum bisa memastikan berapa total anggaran yang dibutuhkan. Sesuai perencanaan yang dibuat tahun 2017, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 70 miliar. “Belum bisa saya sampaikan kepastiannya berapa. Kemungkinan tidak jauh dari Rp 70 miliar,” kata Sudibya.

Mengingat dana yang dibutuhkan untuk membangun cukup besar, Sudibya mengaku pihaknya telah berupaya mengusulkan bantuan dana ke Kementerian Perdagangan. Nilai bantuan yang diusulkan Rp 70 miliar, sesuai perencanaan awal. “Dapat atau tidak dapat dari pusat nanti, sebagaimana yang disampaikan bapak Bupati, kita tetap komitmen membangun pasar Singamandawa. Karena itu juga, beliau siap pinjam dana di tahun 2019,” jelasnya.
P
ejabat asal Penglipuran ini mengatakan, setelah nantinya proses pembangunannya rampung, Pasar tersebut akan dikelola oleh Badan Pengelola Pariwisata Geopark Batur yang kini masih dalam proses pembentukan. Dengan demikian nantinya akan terjadi satu kesatuan antara pasar dan pariwisata. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Bantu Pengungsi, Desa Bugbug Implementasikan Tri Hita Karana 
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *