MANGUPURA, BALIPOST.com – Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, terdiri dari para pelajar, pegawai hotel, praktisi, hingga aparat pemerintah mengikuti kegiatan akbar berupa bersih-bersih Pantai. Aksi sosial “Suksma Bali” ini digelar di 29 titik di Bali, Sabtu (15/9) memperingati World Clean Up Day.
Acara yang melibatkan seluruh komponen di Bali ini dihadiri Gubernur Bali Dr. I Wayan Koster. Koster membuka kegiatan ini di Pantai Kuta. Ikut mendampingi Sekda Pemprov Bali I Dewa Made Indra, Kepala Dinas Pariwisata Pemda Badung Ir. I Nyoman Badra M.M., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemda Badung I Putu Eka Mertawan, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunarta, Ketua Panitia Suksma Bali Yoga Iswara dan pejabat lainnya.
Setelah dibuka di kawasan Pantai Kuta tepatnya di depan Beachwalk, masyarakat langsung bergerak membersihkan kawasan pantai berpasir putih itu. Sebagian membersihkan ke arah selatan, sebagian lagi menuju arah utara.
Kegiatan bersih-bersih ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Gubernur Koster mengapresiasi partisipasi masyarakat Bali yang terlibat dalam World Clean Up Day ini. Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten dan kota di Bali dengan melibatkan lebih dari 12.000 orang. “Karena orang Bali tidak hanya ingin sekedar ikut serta tapi akan menjadi yang terdepan dalam memerangi sampah serta memberi contoh kepada dunia,” tambahnya
Bali menjadi yang pertama secara nasional menggelar World Clean Up Day 2018. “Hal tersebut sesuai dengan visi misi kami Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kami ingin seluruh unsur masyarakat untuk menjaga keharmonisan alam Bali,” katanya.
Momen ini, lanjut Gubernur Koster, akan dipergunakan untuk melaunching program baru yaitu KBS (Kita Bersihkan Sampah). Setiap bulannya KBS akan dilakukan dilokasi yang berpindah-pindah dan turun langsung melakukan pembersihan ke ruang publik yang ada di tiap kabupaten dan kota seperti pantai, pura, hingga ketingkat desa. “Lokasi dan waktu kegiatan akan saya tentukan secara acak dan mendadak, sehingga seluruh pimpinan daerah dan masyarakat harus selalu siap kapanpun dimanapun,” ujarnya.
Kegiatan ini juga akan menyertakan seluruh PNS dan masyarakat di daerah tersebut. Sehingga akan mendorong seluruh komponen untuk menjaga lingkungannya secara berkelanjutan.
Ketua Panitia Suksma Bali Yoga Iswara mengatakan, World Clean Up Day ini digelar serentak di seluruh kabupaten dan kota di Bali pada 29 titik dengan total jumlah partisipasi mencapai 17 ribu orang di seluruh Bali. “Kegiatan ini menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan terutama dari bahaya sampah plastik. Kegiatan World Clean Up Day ini meliputi empat agenda yakni kampanye, edukasi, soft pressure perbaikan sistem dan regulasi pengelolaan sampah serta reward dan punishment,” terangnya.
Yoga Iswara menambahkan, kegiatan ini sengaja melibatkan siswa untuk edukasi agar bisa mencegah sampah melalui edukasi. Pihaknya akan terus mendorong sistem dan regulasi agar bisa mendukung penanganan sampah. “Ke depan sampah tidak hanya ditimbun di TPA tapi dikelola di banjar,” imbuhnya. (Budarsana/balitravelnews)