MANGUPURA, BALIPOST.com – Menyambut kegiatan IMF World Bank Annual Meeting 2018 yang diselenggarakan pada 8-14 Oktober, PLN menyiapkan pasokan energi primer. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi bersama Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, dengan total daya mampu mencapai 1.274 MW dan prediksi beban puncak pada saat event adalah 868,2 MW.
Sehingga sistem kelistrikan Bali masih memiliki surplus daya hingga 32 persen. Dari sisi pembangkit PLN telah menyiapkan pasokan energi primer dan pemeliharaan yang dilakukan lebih awal pada September.
Tidak hanya dari sisi pembangkit, PLN juga memastikan kesiapan dari sisi jaringan. “Untuk jaringan transmisi kami targetkan selesai tanggal 29 September,” kata Djoko.
Selain itu, PLN juga melakukan peremajaan jaringan di kawasan Nusa Dua. Ia mengapresiasi seluruh rekan-rekan yang sudah melakukan persiapan mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, hingga distribusi selama 6 bulan ini. “Kita pastikan suplai listrik aman,” ujar Hendra saat PLN Distribusi Bali menyelenggarakan Apel Gelar Pasukan Siaga Suplai Kelistrikan pada Rabu (26/9) di Lapangan Peninsula, Nusa Dua.
General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa menambahkan, untuk menyukseskan acara ini, PLN melibatkan 500 personel yang merupakan gabungan dari pembangkit, transmisi, distribusi serta mitra kerja. PLN juga menyiapkan 52 unit UPS mobile dengan total kapasitas sebesar 3.910 kVA dan 9 unit genset dengan total kapasitas sebesar 1.200 kVA sebagai tambahan daya. “Kami dukung penuh acara ini, baik dari sisi petugas teknik, pasokan serta keandalan listrik. Seluruh persiapan kami lakukan dengan matang,” tutup Astawa. (Citta Maya/balipost)