I Ketut Suarayasa. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Derita korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah dirasakan umat di seluruh negeri. Keprihatinan dan kepedulian membaur menjadi satu.

Bencana yang tak mengenal siapapun dan tidak membedakan korbannya kini menjadi derita bersama, termasuk Umat Hindu yang ada di Sulawesi Tengah. Sekitar 300 ribuan Umat Hindu yang tersebar di seluruh Sulteng sedang membaur untuk meringankan beban sesamanya. Bahkan, derita 5.000-an Umat Hindu yang berada di Kota Palu kini masih menyesakkan dada.

Baca juga:  Zona Merah Ini Sumbang Korban Jiwa Terbanyak, Tertua 78 Tahun

Tercatat hingga hari kelima pasca gempa terdata ada 9 korban meninggal dari umat Hindu. Tiga diantaranya polisi yang bertugas di pesisir pantai saat gladi bersih persiapan acara HUT Kota Palu.

Korban lainnya, menurut Sekretaris PHDI Sulawesi Tengah, I Ketut Suarayasa, Selasa (2/10), ada di Perumahan Balaroa yang amblas. “Kami masih melakukan pendataan jumlah koran dari umat kita. Hingga pagi ini tercatat sembilan (meninggal, red) yang terdata,” ujarnya via sambungan telepon ketika dihubungi Bali Post. (Dira Arsana/balipost)

Baca juga:  Tren Inflasi di Indonesia Menurun Dalam 10 Tahun Terakhir
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *