Kendaraan taktis (Rantis) milik TNI AU diturunkan dari pesawat Hercules saat tiba di Bandara Ngurah Rai, Jumat (5/10). (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sebagai bentuk pengamanan wilayah Bandara Ngurah Rai, selama pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB, pihak TNI Angkatan Udara (TNI AU) mempersiapkan sejumlah Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). Tidak hanya mempersipakan ratusan personel, namun juga sejumlah pesawat.

Bahkan, untuk mengamankan wilayah udara, sejumlah Pesawat tanpa awak juga disiapkan untuk terus melakukan pengawasan. Pesawat tanpa awak ini nantinya dibawah kendali komando pertahanan udara nasional (Kohanudnas).

Selain itu, untuk di kawasan Nusa Dua, juga akan dipasang alat anti drone. Karena, dikawasan Nusa Dua memang harus bebas dari penggunaan Drone. “Di kawasan Nusa Dua harus clear dari drone. Kecuali yang mendaftarkan serial number drone,” kata Danlanud Ngurah Rai, Kolonel Pnb Wibowo Cahyono S, S.Sos., dikonfirmasi, Jumat (5/10).

Baca juga:  Badung Segera Bangun BBI Senilai Rp 10 Miliar

Kolonel Wibowo mengatakan, untuk Alutsista TNI AU, disiapkan sebanyak 20 helikopter yang akan standby untuk antisipasi apabila terjadi bencana. Selain itu, TNI AU mempersiapkan dua helikopter conjuration jenis super Puma khusus untuk presiden.

Sedangkan, untuk melakukan pengawalan saat kedatangan pesawat VVIP, TNI AU juga mempersiapkan pesawat tempur F16 yang di standby di Madiun serta pesawat Sukoi yang di stanby di Makasar. “Setelah pesawat VVIP masuk wilayah indonesia, akan langsung dikawal masing-masing dua unit,” pungkasnya.

Baca juga:  Ubah Risiko Teknologi Digital Jadi Kesempatan

Tidak hanya itu, pengamanan juga sudah disiapkan kendaraan taktis (Rantis) dari pasukan khusus TNI AU. Dari pantauan di lapangan, Jumat, Rantis sudah mulai tiba di Bandara Ngurah Rai dengan diangkut pesawat Hercules dari bandara Halim. Dikatakan, nanti Rantis ini akan disiagakan di ring dua. Karena untuk pengamanan di ring 1 sudah dilakukan oleh Paspampres. “Ring dua akan disiagakan Rantis TNI AU. Rantis ini perlunya saat terjadi kekacauan. Ini untuk mengantisipasi kekacauan,” ujarnya.

Baca juga:  Bus Pariwisata Terbakar di Jalan Tol, Seluruh Penumpang Dievakuasi

Pihaknya menegaskan, seluruh hal atau faktor x memang harus tetap diantisipasi. Apalagi ini menyangkut keamanan kepala negara atau VVIP. Untuk yang di BKO-kan di bandara Ngurah Rai, nanti ada dari kopasus, Denjaka atau pasukan khusus AL, Satbravo TNI AU, dan Paskhas TNI AU. “Kegiatan ini tanggung jawabnya Indonesia. Akan menjadi prestasi besar kalau ini sukses,” pungkas Kolonel Wibowo. (yudi karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *