PALU, BALIPOST.com – Hotel Wina Beach porak poranda akibat gempa dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9). Hotel ini merupakan salah satu hotel milik warga asal Bali yang merantau di palu, I Ketut Winaya, S.Sos., M.Si.
Wina Beach resto and live music ini beroperasi sejak 2004, dengan aset saat ini mencapai Rp 7 miliar
Tidak ada barang yang masih bisa diselamatkan. Selain akibat hanyut tsunami juga karena dijarah.
Saat kejadian ada 39 tamu yang menginap. Mereka sebagian besar peserta lomba air softgun serangkaian HUT ke-40 Kota Palu. Seluruh tamu dan karyawan berhasil menyelamatkan diri.
Hotel ini bukan merupakan hotel yang dibangun besar seperti yang ada saat ini. Berkapasitas 20 kamar dengan beberapa unit bangunan berupa bunga lokasi, kafe, aula, lobi dan lainnya.
Namun dibangun bertahap dengan usaha awal berupa tempat atau lembaga kursus tata boga pada 2004. Kebetulan sang pemilik, I Ketut Winaya memiliki keahlian bidang tata boga.
Setahun kemudian, ditambah fasilitas kafe dengan hanya empat meja. Hingga terus dikembangkan dengan penambahan satu per satu fasilitas kamar untuk tamu menginap.
Modal awal membangun tempat tersebut hanya Rp 42 juta yang dikumpulkan oleh Ketut Winaya dengan kerja keras sebagai guru kontrak, pekerja sampingan dan ikut dalam multi level marketing. Setelah empat belas tahun, aset hotel Wina Beach resto and live music mencapai Rp 7 miliar. Namun porak-poranda dalam sekejap akibat terjangan gempa disertai tsunami. (Bali Putra/balipost)