ASI yang sudah ditempatkan di botol sebaiknya jangan langsung disimpan di freezer. (BP/ist)
DENPASAR, BALIPOST.com – Menjadi seorang ibu bekerja sebenarnya bukan halangan untuk tetap memberikan ASI eksklusif bagi si buah hati. Anda bisa memompa dan menyimpan ASI perah untuk diberikan pada bayi saat Anda tak ada di sampingnya. Namun, agar kualitasnya tetap terjaga, jangan langsung menyimpannya di freezer.

Sebab, dikutip dari klikdokter.com, perubahan suhu ASI perah secara tiba-tiba dapat menyebabkan kandungan gizi di dalamnya rusak. Demikian juga saat akan mencairkan ASI perah, sebaiknya ASI beku tak langsung dikeluarkan dan dicairkan di suhu ruang biasa.

Baca juga:  ASI Rilis Survei Kinerja Menteri Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Bintang Puspayoga Masuk 5 Besar Paling Memuaskan

American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan agar sebelum disimpan dalam freezer, ASI perah disimpan terlebih dahulu di kulkas bagian bawah. Selain itu, bila akan diberikan pada bayi dalam tempo 72 jam, sebaiknya ASI perah disimpan di kulkas bagian bawah.

Namun, hal ini tidak berlaku jika ASI perah akan diberikan pada bayi lebih dari tiga hari. Untuk itu Anda perlu menyimpannya terlebih dahulu di kulkas bagian bawah setidaknya selama 30 menit. Setelah itu baru dipindahkan ke freezer.

Baca juga:  Vaksinasi Booster di Bali Sudah Lampaui 30 Persen

ASI yang disimpan di freezer dengan pintu terpisah dari kulkas bagian bawah bisa bertahan hingga 6-9 bulan. Sementara, bila disimpan di deep freezer (seperti freezer untuk menjual es krim), ASI perah bisa bertahan hingga satu tahun.

Hal lain yang juga perlu Anda perhatikan adalah aturan mencairkan ASI perah beku. Sebaiknya pindahkan terlebih dahulu ke kulkas bagian bawah semalaman. Setelah itu cairkan dengan air mengalir atau dengan penghangat susu. Hindari menghangatkannya dengan microwave karena dapat merusak nutrisinya. (Goes Arya/balipost)

Baca juga:  Cegah Stunting, Lima Cara Ini Bisa Dilakukan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *