DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan massa yang menyebut diri sebagai Gerakan Rakyat Menentang (GRM) IMF-WB menggelar aksi di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Senin (8/10). Mereka salah satunya menyoroti pelayanan mewah yang diberikan pemerintah Indonesia untuk penyelenggaraan annual meeting IMF-World Bank (WB) di Nusa Dua, Badung.
Sorotan itu terutama karena rakyat baru saja mengalami bencana gempa di Lombok, serta gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Koordinator Gerakan Rakyat Menentang-IMF WB, Ali mengatakan, aksi ini merupakan bentuk respons rakyat terhadap pertemuan IMF-WB pada 8-14 Oktober 2018.
Ali mengklaim ada 50 organisasi lokal, nasional dan internasional yang tergabung dalam gerakan rakyat menentang IMF-WB. Pasalnya, IMF-WB disebut tidak pernah memberikan kesejahteraan bagi rakyat di seluruh dunia. “Gerakan rakyat menentang IMF WB hadir memberikan pesan dan mewakili seluruh rakyat di dunia bahwa keberadaan IMF dan WB nyata-nyata telah membuat keburukan di muka bumi. Tidak hanya bagi kepentingan umat manusia, tapi juga alam,” ujarnya.
Ali mengaku akan terus melakukan perlawanan terhadap seluruh skema imperialisme dua lembaga keuangan internasional itu. (Rindra Devita/balipost)