GIANYAR, BALIPOST.com – Selama ini balai banjar selalu dijadikan sebagai pusat aktifitas masyarakat Bali. Kini balai banjar dengan beragam atifitas adat, mulai dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Seperti yang dilakukan di Balai Banjar Tengah Desa Adat Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Krama banjar bekerjasama salah satu travel di Bali, untuk mendatangkan puluhan wisatawan asing ke Balai Banjar Tengah.
Pantauan di balai Banjar Tengah, Senin (8/10). Terlihat wisatawan yang berasal dari belahan negara di Eropa dan Asia, secara langsung mengikuti aktivitas warga yang berhubungan dengan adat budaya Bali. Adapun aktifitas yang diikuti seperti mengolah masakan Bali, mejejahitan, membuat klakat, dan belajar tabuh.
Aktifitas budaya ini pun berlangsung hingga malam, yakni dengan pementasan kesenian Bali berupa tari-tarian. Wisatawan pun nampak menikmati tari-tarian tersebut sambil menikmati makan malam hasil olahan bersama warga setempat.
Wisatawan juga diajak keliling mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk melihat langsung kehidupan masyarakat pedesaan. Bahkan, ada beberapa wisatawan memilih menginap di rumah-rumah penduduk untuk bisa berbaur dengan masyarakat setempat.
Kelihan Adat Banjar Tengah, I Ketut John, disela-sela menerima wisatawan yang datang ke Balai Banjar Tengah menjelaskan konsep balai banjar ini dikembangkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Disamping juga untuk membangkitkan potensi Desa Bedulu yang sejak dahulu dikenal sebagai desa wisata.
Ketut John yang juga seorang pelaku pariwisata, mengaku melihat kegiatan yang biasa dilaksanakan di balai banjar oleh warga akan menjadi luar biasa dan memiliki daya tarik bagi wisatawan.
Menurutnya, konsep wisata Balai Banjar ini akan diminati wisatawan, apalagi Bedulu didukung dengan daya tarik lainnya Yeh Pulu, Goa Gajah, Pura Samuan Tiga dan peninggalan sejarah dan purbakala lainnya seperti sarkofagus yang sampai saat ini tersimpan pada salah satu rumah penduduk. Bahkan kerajinan Gerabah yang pernah Berjaya di Bedulu, kini mulai diperkenalkan dan dibangkitkan lagi. “ Jangan hanya dilihat sudut komersil saja, tapi bagaimana pariwisata Desa Bedulu bisa bangkit dengan mengusung konsep Balai Banjar,” imbuh Ketut John.
Jessy, salah satu wisatawan Eropa mengaku senang berbaur dengan warga Bedulu untuk belajar memasak masakan Bali, menabuh dan membuat canang. “Keramahan penduduk membuat kami senang dan semuanya datang untuk melihat dan belajar langsung tentang adat budaya yang tidak ada di negara kami. Ini yang kami inginkan” katanya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. (manik astajaya/balipost)