MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam sidang tahunan IMF WB 2018 tidak ada pembahasan tentang pinjaman IMF untuk Indonesia. Hal itu ditegaskan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Senin (8/10).
Ia mengutarakan IMF tidak akan memberikan pinjaman ke Indonesia. “IMF tidak akan memberikan pinjaman kepada Indonesia karena IMF hanya akan memberikan pinjaman kepada negara yang mengalami kesulitan dalam neraca pembayaran,” jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan, Pemerintah Indonesia sedang melakukan percepatan pembangunan 245 proyek infrastruktur prioritas. Dalam pertemuan tahunan ini Indonesia juga akan menandatangani sejumlah proyek infrastruktur yang akan dibiayai melalui kerjasama pemerintah Indonesia dengan beberapa lembaga keuangan internasional.
Tema yang akan dibahas dalam Sidang Tahunan IMF-WB 2018 sangat relevan dengan agenda dan kepentingan nasional saat ini. Dua agenda prioritas diantaranya investasi pada human capital dan ekonomi digital, serta keuangan syariah. Beberapa isu prioritas nasional tersebut juga akan dibahas dan diupayakan menjadi sebuah inisiatif global.
Agenda yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut meliputi perkembangan ekonomi dunia berikut tantangan dan upaya untuk mengatasinya, pemanfaatan perkembangan teknologi untuk mendorong pertumbuhan inklusif, mitigasi perubahan iklim untuk mengatasi kesenjangan, skema pembiayaan dan asuransi bencana alam, investasi pada sumber daya manusia, dan lain-lain. “Pembahasan topik-topik prioritas tersebut juga didasari oleh kondisi perekonomian global pada saat ini. Kita mengharapkan agar pemulihan ekonomi global terus berlanjut dan merata hampir di seluruh negara,” lanjut Sri Mulyani.
Pembahasan tentang bencana alam yang melanda Indonesia baru-baru ini juga akan dibahas oleh para delegasi. “Rangkaian sidang tahunan ini juga akan dimanfaatkan Indonesia bersama dengan institusi yang relevan dan negara-negara lain untuk membahas dan untuk menemukan solusi yang paling tepat terkait tanggap bencana, termasuk kerangka kebijakan pembiayaan risiko bencana,” ujar Sri Mulyani.
Selain sebagai ketua delegasi Indonesia, Menteri Keuangan hadir dalam kapasitas sebagai Development Committee (DC) Chair, Gubernur Bank Dunia (WB) untuk Indonesia, dan Menteri Keuangan negara anggota G20.
Kegiatan penting lain yang akan berlangsung dalam AM IMF-WBG kali ini adalah para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara anggota G20 akan melakukan pertemuan untuk membahas Outlook perekonomian global. Pembahasan itu fokus pada risiko dari sudut pandang perekonomian negara berkembang. Dalam hal ini, G20 mempertegas dukungannya terhadap multilateralisme dan kestabilan geopolitik dengan mendorong komunikasi kebijakan yang jelas dan transparan. (Citta Maya/balipost)