DENPASAR, BALIPOST.com – Gema Perdamaian kembali digelar untuk ke-16 kalinya, Sabtu (6/10). Dalam acara yang digelar di Bajra Sandhi Renon ini, H Sovereign Bali melibatkan stafnya.

Menurut GM H Sovereign Bali, Ramia Adnyana, staf yang terlibat tidak hanya umat Hindu. Juga staf hotel yang beragama Nasrani, Islam, hingga Budha. “Ini menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan untuk memelihara perdamaian,” katanya.

Ribuan orang yang memiliki latar belakang dari berbagai suku, agama, ras, dan etnis se-Nusantara memadati lapangan timur Bajra Sandhi Renon. Gema Perdamaian ini merupakan sebuah gerakan kemanusian dengan tujuan utama dari kegiatan ini untuk mempertahankan keharmonisan antar suku, agama, ras, dan etnis.

Baca juga:  Cegah Politisasi SARA, Bawaslu Susun Bank Data

Ketua Panitia Gema Perdamaian ke-16, Kadek Adnyana berpendapat kegiatan ini adalah wujud toleransi saling memiliki dan persaudaraan. “Kita berbeda, selalu bisa menghargai satu sama lain. Selalu merasa bersaudara,” sebutnya.

Acara Gema Perdamaian ini diharapkan dapat mengikis isu SARA dan juga berita hoaks yang kian marak. Adapun rangkaian acara Gema Perdamaian ini yaitu diawali dengan upacara Padayatra, penampilan etnis nusantara dari berbagai etnis, doa bersama, dan pembacaan ayat-ayat suci. (kmb/balipost)

Baca juga:  Gema Perdamaian Serahkan Punia untuk Pengungsi Gunung Agung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *