BANGLI, BALIPOST.com- Dr. I Ketut Mardjana kini resmi menjabat Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pengurus Cabang (BPC) Bangli periode 2017-2022 menggantikan Ketua PHRI periode sebelumnya I Ketut Putranata.
Pergantian jabatan Ketua PHRI BPC Bangli ditandai dengan acara pengukuhan pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pengurus Cabang (BPC) oleh Ketua PHRI BPD Bali Cokorda Arta Ardana Sukawati di Toya Devasya, Kintamani Minggu (17/4) malam.
Acara pengukuhan pengurus PHRI BPC Bangli didahului dengan rapat kerja yang dilaksanakan pengurus PHRI bersama Bupati Bangli I Made Gianyar dan jajaran SKPD Pemkab Bangli, BKSDA, Manager Batur Unesco Global Geopark serta coordinator Museum Geopark Minggu siang. Tampak hadir dalam acara pengukuhan kemarin yakni Ketua DPRD Provinsi Bali Adi Wiryatama, tokoh masyaraat, tokoh adat, serta ratusan undangan lainnya dari unsur-unsur yang berkaitan dengan pariwisata.
Ketua Pengurus PHRI BPC Kabupaten Bangli Dr. I Ketut Mardjana saat ditemui disela-sela acara pengukuhan menyampaikan bahwa sebelum pengukuhan, pada 19 Maret lalu telah diadakan Muscab PHRI BPC Bangli bertempat di Resto Apung Kedisan. Dalam Muscab tersebut dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PHRI BPC Bangli periode 2017-2022 menggantikan I Ketut Putranata. “Atas kepercayaan yang diberikan saya menyatakan kesiapan diri. Saya ingin betul-betul mengabdi unttuk tahan kelahiran dan Pariwisata di Bangli,” kata Mardjana.
Mantan Dirut PT Pos Indonesia ini menyatakan bahwa potensi alam, sejarah peninggalan, seni-budaya dan tempat spiritual yang dimiliki Kabupaten Bangli terutama Kintamani sangat luar biasa. Apabila dikelola dengan arah yang pas, potensi tersebut diyakini akan menjadi sumber pendapatan bagi rakyat, PAD Bangli dan pajak bagi negara. Demikan juga dengan potensi pariwisata yang dimiliki Kecamatan Susut dan Tembuku yang selama ini terkesan masih tidur juga diakuinya tidak kalah luar biasa.
“Dua daerah ini (Susut dan Tembuku) meski sudah terlihat adanya beberapa hotel dan restoran yang tumbuh atas inisiatif masyarakat setempat tetapi secara umum belum dikembangkan oleh pemerintah daerah untuk menjadi destinasi wisata secara terencana. Kami merasa tergugah untuk berperanserta bagaimana membangun pariwisata di Bangli keseluruhan,” jelas Owner Toya Devasya ini.
Untuk membangun pariwisata di Bangli Mardjana mengaku telah menetapkan perencanaan strategis untuk lima tahun kedepan yang memuat visi dan misi, sasaran strategis, kebijakan strategis, program kerja roadmap pelaksanaan kerja dan action plan. Dalam membangun pariwisata pihaknya menyatakan tidak bisa bekerja sendiri. Melainkan akan berkolaborasi dengan pemerintah.
“Antara PHRI dan pemerintah posisinya sama dalam pengembangan pariwisata. Masyarakat yang telah membangun objek wisata tidak bisa berkembang apabila tidak ditopang pemerintah untuk membuat infrastruktur dn regulasi yg kondusif. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya.
Mardjana juga menambahkan bahwa dalam kepengurusan PHRI yang baru ini, pihaknya akan melakukan beberapa langkah konkrit salah satunya melakukan konsolidasi anggota serta akan mengajak pemilik hotel dan restoran lainnya untuk bergabung sebagai anggota PHRI. (dayu rina/balipost)