sawah
Kondisi salah satu petak padi di Subak Samblong yang padinya terserang hama. (BP/olo)
NEGARA, BALIPOST.com- Sejumlah petak sawah tanaman padi di Subak Samblong, Kelurahan Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana diserang hama wereng. Serangan hama itu mematikan padi yang berumur sekitar dua minggu. Mereka berencana mengganti bibit jenis Chierang yang diantaranya sudah mati terserang hama itu.

Salah seorang krama Subak Samblong, Gede Dana kepada wartawan Minggu (16/4) mengungkapkan padi yang ditanamnya seluas 70 are sudah mati. Serangan hama wereng ini menurutnya sangat ganas dan cepat merembet ke tanaman lainnya. Ia berencana melebur tanah garapan itu lagi dan mengganti bibit baru. Serangan itu menurutnya mulai terlihat sejak padi   berumur awal. Hingga dalam waktu dua Minggu, serangan merata ke seluruh petak sawahnya.

Baca juga:  Klinik Pertanian Mengatasi Tantangan Petani

Menurutnya ciri-ciri sawah terkena serangan hama ini tidak mau berkembang seperti biasanya. Diakuinya saat tanam ini sejatinya bukan kerta masa melainkan masa gadu (tanam kedua). Petani memilih menanam padi lantaran adanya ketersediaan air berlimpah dari hujan belakangan ini. Namun ketika padi baru berumur seminggu sudah mulai diserang hama wereng. Petani tidak mampu mempertahankan padi yang diserang hama tersebut. Apalagi efek kerusakan sangat cepat hingga padi mati. Solusi satu-satunya menurutnya kembali mengolah tanah dan menanam dengan bibit yang baru.

Baca juga:  Tumbuh Jadi Wisata MICE, Daya Mampu Listrik Tinggal 300 MW

Hal senada juga diungkapkan petani lain, Ketut Badrayasa. Petani penggarap ini mengolah lahan seluas 80 are. Sama dengan kondisi yang dialami Gede Dana,  hampir seluruh tanaman padi mati diserang hama. Selain terserang di pokok padinya, dengan cepat padi garapannya meranggas. Sejak munculnya serangan wereng, ia sudah berupaya menyelamatkan tanaman padinya dengan melakukan pemyemprotan. Tetapi tidak berhasil dan pihaknya mengaku masih menunggu keputusan subak. Sebab menurutnya hampir semua lahan ditanami padi yang terserang. Ketika kondisi itu terjadi, satu-satunya upaya yang bisa dilakukan melakukan penanaman bibit baru atau mengganti tanaman lain (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Karena Ini Petani Cabai Merugi Belasan Juta Rupiah
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *