SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Klungkung memiliki sejumlah pantai. Tak hanya di kawasan daratan, namun juga kepulauan Nusa Penida. Disekitarnya juga terdapat kawasan permukiman. Di tengah hal tersebut, satu pun belum ada dilengkapi alat pendeteksi tsunami.
“Belum ada yang berisi itu. Baik di daratan maupun kepulauan Nusa Penida,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada, Jumat (12/10).
Pejabat asal Tabanan ini menyebutkan sejauh ini belum pernah ada usulan pengadaan alat tersebut, baik pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun ke pusat. Dari sisi harga, tergolong mahal, lebih dari Rp 1 miliar per unit.
“Harganya mahal. Mudah-mudahan dengan Klungkung yang memiliki pantai, dapat perhatian dari pemerintah pusat,” katanya.
Jika melihat kondisi permukiman di sejumlah desa yang sangat dekat dengan bibir pantai, peralatan itu sangat diperlukan. “Kalau dilihat, perlu sekitar empat unit. Dua untuk di daratan, dua di Nusa Penida,” sebutnya.
Kemungkinan adanya tsunami, menurutnya tetap ada. Sejauh ini, masyarakat sudah sering diminta untuk tetap waspada, terutama ketika terjadi gempa keras. Rambu evakuasi pun telah dipasang di sejumlah titik. “Untuk imbauan kewaspadaan sering kami sampaikan. Termasuk juga untuk potensi bencana lain,” pungkasnya. (sosiawan/balipost)