JAKARTA, BALIPOST.com – Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS yang saat ini sudah lebih dari 10 persen berdampak pada industri elektronik. “Penjualan produk elektronik milik sejauh ini turun sekitar tiga persen di tengah melemahnya rupiah,” kata Direktur Muda bidang Penjualan dan Operasional PT Panasonic Gobel Indonesia Achmad Razaki dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/10).
Kendati demikian, Razaki tetap optimistis target penjualan perseroan bisa tercapai tahun ini meski tak menyebut nilainya. Dia menilai, pusat penjualan di berbagai daerah, termasuk di luar Jawa tidak terdampak dengan adan fluktuasi rupiah.
“Beberapa area di Jawa Barat mendapat penambahan penjualan dari tahun sebelumnya. Palembang, Makasar, dan Jawa timur, Papua juga permintaannya banyak,” katanya.
Panasonic, kata dia, akan melakukan berbagai langkah strategis mulai dari menghadirkan produk baru hingga melakukan pemasaran yang menarik. Dia berharap, upaya perusahaan membuat masyarakat yang awalnya menahan belanja menjadi tertarik untuk membeli.
Razaki mengatakan, Panasonic akan mengandalkan produk pendingin udara (air conditioner/AC) untuk memenuhi target penjualan. Produk ini dinilainya cocok karena Indonesia beriklim tropis.
Ia menyebut, pelemahan rupiah juga tidak membuat perusahaan serta merta bisa menaikkan harga jual produk. Pasalnya, produk Panasonic saat ini dirakit di Indonesia. (Nikson/balipost)